MEDAN, Waspada.co.id – Polrestabes Medan dan Polsek Percut Seituan diharapkan bekerja secara profesional menangani kasus bentrokan yang terjadi di Jalan Jermal 15, Kecamatan Percut Seituan beberapa waktu lalu.
Kepala Lingkungan 7, Desa Amplas Dusun Bulan Suara, Darwin Karokaro, meminta pihak kepolisian, khususnya Polsek Percut Seituan dan Polrestabes Medan melihat permasalahan itu secara jernih dan menarik benang merah persoalan.
“Saya berharap bentrokan yang terjadi beberapa waktu lalu, berakhir secara perdamaian. Sebab, bentrokan yang terjadi itu berawal dari kasus yang sepele. Jadi saya rasa tak perlu diperpanjang. Dan kepada pihak kepolisian, kami juga meminta melihat kasus ini secara jernih,” harapnya, Sabtu (26/2).
Sementara salah seorang warga yang menjadi korban penikaman, Sabar Silalahi (40), mengatakan pada Tanggal 21 Januari 2022, sekira pukul 12.00 WIB, pekerja bangunan Smart School mendapat laporan dari salah seorang wali murid, bahwa handphonenya terjatuh d lingkungan sekolah.
Mendapat laporan itu, pria yang tinggal di Jalan Tanjung Bunga, berupaya mencari tahu siapa yang mendapat handphonenya termasuk pemilik warung yang ada di dekat Smart School bernama Jonathan Waruwu.
Kepada Sabar Silalahi, Jonathan Waruwu menyarankan untuk menanyakannya pada Jordan Dohare. Tapi sialnya, upaya konfirmasi yang dilakukan Sabar Silalahi malah disambut dengan kasar.
Bahkan, dengan sebilah pisau di tangan, ia mengancam Sabar Silalahi. Tak ingin konyol, Sabar Silalahi pun meninggalkan Jordan Dohare. Tetapi Jordan Dohare tak membiarkan Sabar Silalahi pergi begitu saja. Bersama dengan beberapa orang rekannya, ia mengejar Sabar Silalahi dengan senjata tajam.
Sabar pun teriak ketakutan. Ia berupaya menyelamatkan diri, berlari ke rumah Kepling, Darwin Karokaro. Kemudian Sabar yang tidak terima atas perlakuan Jordan Dohare, melaporkan permasalahan tersebut kepada Penetua Kampung, Oemri Barus.
Selanjutnya, Oemri Barus memerintahkan kepada warga mencari Jordan untuk diminta klarifikasinya. Tapi sayang, Jordan malah meresponnya dengan kasar. Malang, Omrie Barus malah ikut jadi korban penikaman beberapa orang rekan Jordan Dohe.
Kabar penganiayaan Sabar dan Omrie Barus ternyata cepat tersebar di kawasan Jermal 15. Mengetahui penetua kampung dianiaya, beberapa orang mendatangi lokasi guna menyelamatkan penetua kampung yang terluka senjata tajam. Walhasil, bentrokkan pun tak terhindarkan.
Kasus penganiayaan Sabar dan Oemri, pada hari bersamaan dilaporkan para korban ke Polsek terdekat Percut Seituan. Namun berselang beberapa hari , Jordan Dohe turut membuat laporan polisi di Mapolresta Medan.
Kepala Lingkungan setempat, Darwin Karo-karo, berharap perseteruan tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Namun jika proses hukum harus terus berlanjut, Darwin Karo-karo meminta pihak kepolisian jernih mengurai kasus tersebut.(wol/lvz/d1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post