HUMBAHAS, Waspada.co.id – Kasus penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah kembali ditemukan di wilayah Kabupaten Humbanghasundutan (Humbahas), di SMAN 2 Lintong Nihuta Kecamatan Lintong Nihuta dan SMKN 1 Doloksanggul.
Kepala Dinas Kesehatan Humbahas drg Hasudungan Silaban melalui Bagian Admin Tracing Dinas Kesehatan Bastian Ritonga, Selasa (15/2), mengatakan hingga saat ini ada sebanyak 30 orang di sekolah SMKN 1 Doloksanggul, di antaranya dua guru, 28 siswa terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil antigen.
“Dari jumlah 108 orang di-rapid. 30 orang reaktif, di antaranya dua guru dan 28 siswa. Kita langsung tindak lanjuti dengan tes swab PCR,” katanya melalui pesan singkat WhatsApp.
Bastian mengatakan, pihaknya melakukan tracing ke SMKN 1 Dolok Sanggul dengan menggelar tes antigen kepada guru dan siswa di sekolah tersebut, karena salah satu guru di sekolah itu merupakan istri dari Kepala Sekolah SMAN 2 Lintong Nihuta positif Covid 19 hasil swab PCR.
Dari penelusuran kontak, katanya, ada 108 orang yang menjalani tes antigen. “Positif setelah rapid ada 30 orang. Hasil PCR belum keluar, karena semalam sore (Senin, 14 Februari) kami kirim ke rumah sakit,” kata Bastian.
Di sekolah SMAN 2 Lintong Nihuta, katanya, sebanyak 15 orang terkonfirmasi reaktif dari 24 orang yang ikut tes antigen. “SMAN 2 di-rapid 24 orang, positif rapid 15 orang dan positif PCR satu orang. Yang positif PCR keluarga guru,” terang Bastian.
Lebih lanjut, katanya, kasus tersebut berawal dari Kepala SMAN 2 Lintong Nihuta positif Covid-19 telah melakukan PCR mandiri sehingga dilakukan tracing.
“Ini hasil tracing kami dari kontak kepala sekolah. Kepsek positif, maka kami tracing ke SMAN 2. Hasil dari tracing kami satu positif dan itu bukan murid dan guru. Tapi, orang tua dari kepala sekolah,” sebutnya.
Sejauh ini, Dinas Kesehatan tidak berani memberikan saran untuk melakukan pembelajaran secara daring karena bukan naungan Pemerintah Humbahas. “Untuk SMAN 2 dapat tatap muka, karena yg positif bukan guru atau murid,” katanya.
Ia memberikan saran ke SMKN 1 Dolok Sanggul untuk melakukan Prokes ketat. “Saran kami hanya ke SMKN 1. Kami tidak ke SMAN 1. Kita sarankan untuk Prokes ketat. Untuk SMAN 1 saya tidak berani menyarankan tutup dan melakukan daring, karena surat edaran bupati yang terakhir tidak ditujukan untuk SMA. Hanya untuk SD dan SMP,” tandasnya.
Kepala SMKN 1 Doloksanggul, Hotman Manurung, mengatakan jumlah kasus terkonfirmasi pada guru dan siswanya hasil dari tes usap antigen sebanyak 32 orang dari 108 orang.
Kasus itu berawal dari 15 anak siswa mengeluhkan demam, sehingga dilakukan pemeriksaan tes antigen. “Awalnya dari siswa, hingga guru jadi ikut antigen. Sebanyak 108 orang tes antigen, terdapat 32 reaktif, di antaranya satu guru dan 31 siswa,” ujarnya melalui pesan singkat WhatsApp.
Kasus itu muncul karena salah seorang gurunya merupakan istri dari Kepala SMAN 2 Lintong Nihuta positif Covid 19, sehingga Dinas Kesehatan melakukan tracing ke sekolah tersebut, Hotman membantah. ” Ibu itu belum pernah hadir,” katanya.
Ia menambahkan, hal itu juga sudah dilaporkan ke pihak Kasi SMK, saat ini siswa yang mengeluh sudah melakukan pembelajaran melalui daring. (wol/ds/d2)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post