JENEWA, Waspada.co.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan gejala Omicron jangan dianggap remeh karena bisa sebabkan kematian, di saat strain Delta masih dominan secara global.
Meski varian Omicron yang mulai menyebar di berbagai negara tampaknya menghasilkan gejala yang tidak separah Delta, pejabat WHO menekankan bahwa gejala varian Omicron tidak boleh dikategorikan sebagai ‘ringan’.
“Sama seperti varian sebelumnya, Omicron mengakibatkan orang dirawat di rumah sakit dan membunuh orang,” jelas direktur jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus pada briefing media Kamis, (6/1).
Dia menekankan bahwa dilihat dari fakta di lapangan, varian Omicron juga mengakibatkan tsunami Covid-19 di sejumlah negara.
“Faktanya, tsunami kasus begitu besar dan cepat sehingga sistem kesehatan yang luar biasa di seluruh dunia,” kata Tedros.
Sampai saat ini, Covid-19 telah menewaskan lebih dari 5,8 juta orang di seluruh dunia.
Tedros mengatakan rekor 9,5 juta kasus virus corona dihitung di seluruh dunia selama seminggu terakhir. Angka ini merupakan jumlah tertinggi yang dilaporkan sejauh ini sepanjang pandemi.
Dia menuturkan bahwa WHO yakin hal itu dipandang remeh karena backlog dalam pengujian sekitar liburan akhir tahun.
Oleh karena itu, bos WHO tersebut mengulangi seruannya untuk kesetaraan yang lebih besar secara global dalam distribusi dan akses ke vaksin.
Berdasarkan tingkat peluncuran vaksin saat ini, 109 negara akan kehilangan target WHO untuk 70 persen populasi dunia yang sepenuhnya divaksinasi pada bulan Juli.
Sementara itu, penasihat WHO, Bruce Aylward mengatakan 36 negara bahkan belum mencapai 10 persen vaksinasi penuh. Padahal, di antara pasien berat di seluruh dunia, 90 persen tidak divaksinasi. (ABC News)
Discussion about this post