MEDAN, Waspada.co.id – Penanganan banjir merupakan salah satu program prioritas Wali Kota Medan Bobby Nasution. Dalam merealisasikan program ini, Wali Kota Medan mengembangkan kolaborasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Kolaborasi ini pun melahirkan beberapa program, salah satunya perbaikan pintu kanal Medan Johor dan pembuatan tanggul di pinggir Sungai Deli.
Beberapa tahun terakhir ini, pintu kanal tersebut dalam kondisi rusak. Kerusakan ini mengakibatkan volume air yang masuk ke Sungai Deli tidak terbendung dan tidak bisa dibatasi. Sementara air yang masuk ke kanal sangat minim. Hal inilah yang mengakibatkan banjir. Atas pengajuan dari Wali Kota Medan, Kementerian PUPR melalui BWSS II sepakat untuk melakukan perbaikan pintu kanal Sungai Deli tersebut. BWSS II berjanji pekerjaan dimulai paling lambat April 2022 ini.
“Tahun lalu sudah dianggarkan, tetapi karena proses pengadaannya makan waktu, dijanjikan Kementeriaan PUPR melalui BWSS II, pada bulan April atau sementer pertama di tahun ini, pintunya bisa datang dan dibangun,” ungkap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Benny Iskandar, Jumat (7/1).
Dengan perbaikan ini, lanjut Benny Iskandar, tutup-buka pintu kanal dapat dikendalikan. Kerusakan juga menyebabkan pintu kanal sulit untuk dibuka maupun ditutup. “Dengan bisa dikendalikannya tutup-buka pintu kanal ini, maka air yang masuk ke Sungai Deli akan lebih terkendali. Kalau terjadi kelebihan debit air akan dimasukkan ke kanal,” terangnya.
Menurut Benny Iskandar, tidak bisa dikendalikan tutup-buka pintu kanal ini menyebabkan tidak diketahuinya kondisi normal Sungai Deli. Karena itu diperlukan perbaikan sesegera mungkin.
“Setelah pintu kanal itu diperbaiki, baru dapat diketahui kondisi normal Sungai Deli. Kalau masih ada yang tergenang setelah perbaikan, maka itu adalah wilayah bantaran sungai,” pungkasnya.(wol/mrz/data3)
Discussion about this post