MEDAN, Waspada.co.id – Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut, Naslindo Sirait mengungkapkan, PT Dirga Surya merupakan satu dari enam perusahaan mengalami kerugian di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sumut.
Sejak tahun 2020, katanya, kerugiannya mencapai Rp762 juta. Pada tahun 2021 kerugiannya turun menjadi Rp572 juta atau mengalami pertumbuhan 25 persen.
Kerugian PT Dirga Surya ini dianggap masih sangat wajar. Sebab, proses bisnis PT Dirga Surya masih tahap investasi untuk bisnis baru, sehingga belum menghasilkan pendapatan. “Di tahun 2022, dengan sudah berjalannya beberapa bisnis rintisan, diharapkan PT Dirga Surya akan tumbuh positif,” kata Naslindo, Kamis (20/1).
Selain itu, lanjut Naslindo, kinerja keuangan PT Perkebunan Sumatera Utara (PSU) sudah menghasilkan laba sebesar Rp1,9 miliar tahun 2021 dari sebelumnya merugi Rp13 miliar pada tahun 2020.
Kerugian PT PSU pada 2020 disebabkan menurunnya produktivitas kebun, investasi dan pemeliharaan kebun Pabrik PKS yang kurang, karena terjadinya berbagai praktik korupsi yang merugikan negar dilakukan oleh beberapa manajemen pada periode sebelumnya.
Naslindo menambahkan, untuk kinerja keuangan PD Aneka Industri dan Jasa (AIJ) juga meningkat. Pada tahun 2020 masih rugi sebesar Rp995 juta, namun pada tahun 2021 sudah berhasil menghasilkan laba sebesar Rp185,59 juta atau meningkat 119 persen.
Begitu juga dengan kinerja keuangan PDAM Tirtanadi Sumut. Naslindo mengungkapkan, PDAM Tirtanadi mengalami pertumbuhan laba yang signifikan dari Rp48,49 miliar tahun 2020 menjadi Rp66 miliar pada tahun 2021 atau meningkat 36,1 persen.
Lebih lanjut, Naslindo menyebutkan, kinerja keuangan PT Pembangunan Prasarana Sumatera Utara (PPSU) juga meningkat. Pada tahun 2020 laba perusahaan sebesar Rp3,8 miliar menjadi Rp5,7 miliar di tahun 2021 atau meningkat 37,51 persen.
Kemudian, kinerja keuangan PT Bank Sumut juga mengalami peningkatan, yakni laba sebesar Rp514,62 miliar pada tahun 2020, meningkat menjadi Rp614,13 miliar tahun 2021 atau mengalami peningkatan sebesar 19,34 persen.
“Secara keseluruhan kinerja BUMD Pemprov Sumut meningkat. Itu dilihat dari total aset per 31 Desember 2021 sebesar Rp40,04 triliun atau meningkat 13,17 persen bila dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp35,38 triliun,” ungkapnya.
Ia mengatakan, ada lima fokus pembinanan Pemprov Sumut, yakni fokus pada improvement bisnis, fokus pada peningkatan kapabilitas organisasi sebagai pengelola BUMD yang profesional, fokus pada penguatan pengawasan dan perkuat sistem pengendalian internal dan fokus pada penyelarasan regulasi serta fokus pada akuntabilitas dan pelaporan BUMD.
“Pemprov Sumut juga akan melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kapasitas SDM BUMD melalui berbagai pelatihan pengelolaan BUMD dan peningkatan Good Corporate Governance dengan menerbitkan peraturan gubernur tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) bagi BUMD,” pungkasnya. (wol/man/d2)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post