PALUTA, Waspada.co.id – Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit mengalami penurunan secara drastis menyebabkan kerugian bagi para toke sawit maupun pengusaha kelapa sawit. Padahal, sebelumnya harga TBS ini sempat mengalami kenaikan sejak pertengahan tahun 2021 lalu, menggembirakan bagi petani di Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta).
Harga tandan kelapa sawit yang semula ditampung di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) berkisar Rp3.050 per kilogram dan di tingkat petani berkisar Rp2.750 hingga Rp2.800 per kilogram dan pada Jumat (28/1) malam lalu. Tak disangka, harga tandan kelapa sawit ini turun secara drastis di PKS mencapai Rp800 per kilogram atau Rp1.900 per kilogram di tingkat petani.
Salah seorang pengepul TBS, Muda Hasibuan, di Kecamatan Ujungbatu, Kabupaten Paluta, mengaku mengalami kerugian akibat harga Tandan kelapa sawit turun terjun bebas dalam hitungan jam.
“Harga turun Rp800 per kilo secara mendadak, jelas kita mengalami kerugian. Setidaknya ada pemberitahuan dari PKS, agar kerugian bisa kita antisipasi,” ujarnya kesal, Minggu (30/1).

Dia berharap, jika terjadi penurunan harga secara drastis, ada pengecualian terhadap pengepul agar kerugian dapat dihindari atau upaya antisipasi kerugian.
Anggota DPRD Paluta dari Fraksi Partai Bulan Bintang, Syamsul Bahri Daulay mengatakan, penurunan harga TBS yang signifikan cukup mengagetkan.
“Semua pasti kaget dengan penurunan harga TBS yang signifikan dalam hitungan jam ini. Hal ini tidak diduga oleh semua pihak. Kita akan kordinasikan dengan pihak terkait di Paluta, agar petani maupun pengepul tidak mengalami kerugian yang besar ke depannya,” ucapnya.
Dikatakan, langkah awal yang akan dilakukan yakni memantau perkembangan harga TBS pada pabrik-pabrik kelapa sawit yang ada di Kabupaten Paluta. Selain itu akan berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Paluta maupun dengan organisasi yang membidangi kelapa sawit di Paluta.(wol/bon/data3)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post