MEDAN, Waspada.co.id – Penyidik Dit Reskrimsus Polda Sumatera Utara akan menjadwalkan meminta keterangan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait kasus dugaan vaksin kosong terhadap anak SD.
Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengatakan dalam dugaan kasus vaksin kosong pihaknya masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi. “Kalau tidak salah, IDI besok dijadwalkan,” katanya, Kamis (27/1).
Untuk dokter G dan tenaga kesehatan lain yang terlibat dengan pelaksanaan vaksinasi anak ini, Hadi mengungkapkan sudah pernah dimintai keterangan. “Sudah empat nakes yang dimintai keterangan,” ungkapnya.
Diketahui, Polda Sumatera Utara mengambil alih kasus penyuntikan vaksin yang diduga kosong kepada siswi SD, yang awalnya penyidikan ditangani Polres Pelabuhan Belawan.
Hadi mengaku, ditariknya kasus ini dari Polres Belawan untuk mempermudah penyelidikan. “Pendalaman dilakukan termasuk mengaudit jumlah vaksin yang digunakan, pencapain vaksinasi dan lainnya dengan melibatkan Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sumut, Dinas Kesehatan Sumut, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan saksi ahli,” akunya.
“Penyidik hingga saat ini masih mendalami motif terjadinya penyuntikan vaksin kosong yang diduga dilakukan nakes, menganalisa video dan menggali informasi dan fakta-fakta lapangan, kita tidak terburu-buru menetapkan tersangka,” pungkasnya.(wol/lvz/d2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post