MEDAN, Waspada.co.id – Karto Manalu (43) sopir angkot maut yang ditabrak kereta api mengakui sebelum berangkat bekerja membawa penumpang terlebih dahulu minum alkohol (tuak-red).
“Aku minum tuak pak di Pangkalan Kayu Putih, Kecamatan Medan Labuhan, sebelum narik bawa sewa,” akunya di hadapan Kasatlantas Polrestabes Medan AKBP Sonny Siregar, Senin (6/12).
Namun, Karto hanya bisa terdiam saat ditanya alasannya nekat menerobos palang pintu perlintasan kereta api serta tidak mengetahui berapa jumlah korban akibat aksi nekatnya tersebut.
“Pas aku terobos cuma melihat arah sebelah kanan. Rupanya, datang kereta api dari arah kiri bang dan terjadi tabrakan,” ucap warga Batangkuis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, tersebut.
Diketahui, tabrakan kereta api dengan angkot di Jalan Skip, Kelurahan Petisah, Kecamatan Medan Barat, pada Sabtu (4/12), mengakibatkan empat penumpang tewas di tempat, sementara sopir angkot berhasil melompat menyelamatkan diri.
Angkot dari arah Petisah menuju ke Sei Agul melaju kencang mendahului antrian kendaraan lainnya, langsung menabrak palang pintu kereta api. Padahal kereta api dari arah Binjai menuju Medan sedang melintas.(wol/lvz/d2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post