3. Suriah
Pada awal 1967, Suriah mengintensifkan serangan bom terhadap desa-desa Israel dari posisi di Dataran Tinggi Golan.
Ketika Angkatan Udara Israel menembak jatuh 6 jet tempur MiG Suriah sebagai pembalasan, Nasser mengerahkan pasukannya di dekat perbatasan Sinai, membubarkan pasukan PBB di sana, dan dia kembali berusaha memblokir Eilat.
Pada Mei 1967, Mesir menandatangani pakta pertahanan bersama dengan Yordania. Karena Suriah memberi dukungan kepada Mesir dan Yordania, Israel pun melancarkan serangan darat di perbatasan timur laut Suriah.
Israel menjawab serbuan tersebut untuk berperang dengan melancarkan serangan udara mendadak. Tank dan pasukan Israel menjebol paksa Dataran Tinggi Golan milik Suriah pada 5 Juni 1967.
Israel mendapatkan kemenangan di lapangan. Unit-unit Israel mengusir pasukan Suriah dari Dataran Tinggi Golan, mengambil alih Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai dari Mesir, dan mengusir pasukan Yordania dari Tepi Barat.
4. Yordania
Yordania merupakan suatu faktor penting dalam politik Timur Tengah. Negara yang sebelum 1949 dikenal dengan nama Transyordania ini menjadi salah satu kekuatan utama negara-negara Arab saat konflik Palestina-Israel pecah.
Peristiwa yang membangkitkan kemarahan orang-orang muslim di negara-negara Arab dan di seluruh dunia tersebut menjadi sebab munculnya konflik Yordania-Israel di tahun-tahun berikutnya.
Yordania pernah menembaki Israel menggunakan meriam dari Yerusalem. Israel pun membalasnya dengan serangan yang lebih mematikan. Hingga akhirnya Israel berhasil menguasai Yerusalem dan Tepi Barat.
Selain itu Israel juga melebarkan serangannya dan merebut kota tua Yerusalem yang mencakup kompleks Masjid Al-Aqsa pada 7 Juni 1967. (kompas/historia/d2)
Discussion about this post