MEDAN, Waspada.co.id – Penggerebekan narkoba di Jalan Ileng, Gang Nangka, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Rabu (29/12) sore, mengakibatkan terduga pengedar sabu, Aliyas akrab disapa Botak (41) tewas setelah diamankan petugas Sat Narkoba Polres Pelabuhan Belawan.
Dalam penggerebekan tersebut, polisi turut mengamankan Syamsul Rizal alias Rizal (42) dan barang bukti sabu sebanyak 10 bungkus seberat 20,99 gram serta uang tunai Rp2.200.000.
Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang mengatakan, penggerebekan itu berdasarkan informasi diperoleh dari masyarakat tentang adanya kegiatan narkotika jenis sabu di lokasi tempat tinggal tersangka. Laporan diterima cukup detail, dilengkapi adanya foto dan video yang bersangkutan menjual sabu dan menimbang sabu.
“Berdasarkan informasi itu, Sat Narkoba melakukan penggerebekan ke lokasi tersebut. Pada saat dilakukan penindakan, kedua tersangka sempat melarikan diri ke arah pohon pisang dan melompat ke arah parit besar. Tapi akhirnya ketangkap, karena keduanya terperosok ke dalam parit,” kata Kapolres didampingi Kasat Narkoba, AKP Herison Manullang, Kamis (30/12).
Setelah keduanya ditangkap, kata Kapolres, langsung diboyong ke Mapolres Pelabuhan Belawan. Namun, sempat ada penolakan dari pihak keluarga yang mencoba menghalangi petugas di lapangan. “Tapi, akhirnya dengan daya upaya kedua tersangka berhasil diboyong ke kantor,” ungkap Faisal.
Sesampainya di Polres Pelabuhan Belawan, lanjut Faisal, salah satu tersangka bernama Aliyas kondisinya lemas. Kemudian, yang bersangkutan dibawa ke RS TNI AL. di rumah sakit, tersangka meninggal dunia, kemudian jenazah tersangka dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Jenazah dilakukan pemeriksaan visum luar, di mana hasil visum luar tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun patah tulang, begitulah bunyi hasil visumnya. Tapi hasil pemeriksaan, si tersangka memiliki riwayat penyakit hernia dan asam urat,” jelas Kapolres.
Kemudian pihaknya meyakinkan kepada keluarga untuk mengautopsi jenazah tersangka, agar lebih jelas mengetahui penyebab kematian yang bersangkutan. Namun, pihak keluarga bermohon dengan menolak untuk tidak dilakukan autopsi, sehingga mereka membuat surat pernyataan tidak bersedia diautopsi.
“Mereka (keluarga) menerima kematian tersangka dengan iklas. Sehingga, jenazahnya dikembalikan kepada pihak keluarga. Tadi siang sudah dilakukan pemakaman oleh pihak keluarga,” terang orang nomor satu di Polres Pelabuhan Belawan ini.
Terpisah, pihak kelurga yang sempat ditemui di rumah duka merasa kehilangan atas tewasnya Aliyas dalam musibah penggerebekan narkoba tersebut. Mereka tidak menyangka, Aliyas tewas setelah beberapa jam diamankan dari lokasi penggerebekan.
“Abang saya (Aliyas) ditangkap di kawasan pohon pisang. Pada saat penggerebekan, abang saya bersama temannya ditarik dari dan dibawa paksa oleh polisi. Berselang penangkapan sekitar tiga jam kemudian, dikabarkan abang saya meninggal dunia,” ungkap Amin merupakan adik Ailyas.
Penggerebakan itu, kata Amin, ia menduga tidak ada barang bukti yang diamankan. Hanya saja, polisi sempat mengambil barang bukti dalam parit, apakah ada ditemukan ia kurang tahu. Sebab, penggerebekan itu sempat ramai yang melihat dan mengabadikannya dengan video.
“Yang jelas, kami semua terkejut saat abang kami jatuh diparit mau dibawa, ada vidoenya saat abang saya dibawa polisi. Pas Magrib abang saya dibawa dan berselang beberapa jam dikabarkan meninggal,” ungkap anak nomor 4 dari 6 bersaudara ini saat pemakaman almarhum.
Disinggung apakah abangnya pelaku narkoba, Amin mengaku hanya sebagai pemakai bukan bandar. “Abang saya itu cuma makai, kami benar-benar tak terima abang kami meninggal. Dia (Aliyas) meninggalkan tiga orang anak, sedih kali kami, benar-benar tak terima,” ucapnya sedih.
Disinggung kenapa tidak melakukan keberatan, Amin mengaku tidak punya hak, sebab yang berhak adalah istri dari almarhum. “Istri abang saya ini memang tidak mau diautopsi, makanya membuat surat pernyataan tidak keberatan. Sehingga, jenazah abang kami tidak divisum dan langsung dibawa pulang untuk dimakamkan,” pungkasnya. (wol/ril/data3)
Discussion about this post