Waspada.co.id – CEO pembuat vaksin Moderna menyatakan bahwa vaksin Covid-19 yang tersedia sekarang ini akan kurang manjur terhadap varian baru Omicron daripada terhadap Delta. Pernyataan ini membuat turunnya pasar saham hari Selasa (30/11),
Namun, Direktur Eksekutif Badan Obat Eropa (EMA) Emer Cooke mengatakan kepada Parlemen Eropa, bahkan jika varian baru merebak lebih luas, vaksin yang ada akan terus memberikan perlindungan.
Ketua Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), Andrea Ammon mengatakan, 42 penularan varian yang sejauh ini dipastikan di 10 negara Uni Eropa dirasakan ringan atau tanpa gejala, meskipun pada kelompok usia yang lebih muda.
Petugas memberikan vaksinasi COVID-19 kepada warga di Soweto, Afsel (29/11). Bukti baru mengungkapkan varian omicron sudah ada di Eropa Barat jauh sebelum terdeteksi di Afrika Selatan.
Pasar saham utama Eropa yang ketakutan bahwa resistensi (ketahanan) vaksin dapat memperpanjang pandemi yang telah berlangsung selama dua tahun, turun sekitar 1% Senin malam. Indeks saham berjangka AS turun lebih dari 1%.
“Saya pikir, tidak ada kemanjuran vaksin yang berada pada tingkat yang sama seperti untuk melawan varian Delta,” kata CEO Moderna, Stephane Bancel kepada Financial Times.
Universitas Oxford mengatakan, belum ada bukti bahwa vaksin yang ada saat ini tidak akan mencegah sakit parah akibat virus Omicron, tetapi mereka siap untuk dengan cepat merekayasa versi terbaru dari vaksin yang dikembangkan dengan AstraZeneca jika perlu.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, “Kami pikir itu sangat mungkin” bahwa suntikan booster akan terus melindungi diri dari penyakit parah. (voa/data3)
Discussion about this post