MEDAN, Waspada.co.id – Universitas Prima Indonesia (UNPRI) merupakan salah satu kampus yang terpilih menjalankan kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) program matching fund dari Kemendikbudristek. Tim yang diketuai Dhita Andriani Rangkuti S.E M.M, dan anggota tim Mesrawati S.E M.Si, Rosmita Sari Siregar S.Pd.I M.Pd, Bayu Wulandari S.E M.Si merupakan dosen Fakultas Ekonomi UNPRI.
Rektor Prof Dr Chrismis Novalinda Ginting M.Kes, Selasa (23/11,) mengatakan kegiatan PKM Pemberdayaan Masyarakat Desa Perekonomian Melalui Diklat Kewirausahaan Pengolahan Bawang Merah Situnggaling dimulai pada 21-23 Oktober 2021 di Desa Situnggaling Kecamatan Merek, Kabupaten Karo adalah rangkaian kegiatan dari Matching Fund.
Kata rektor, sebelumnya tim pelaksana melakukan observasi terlebih dahulu langsung melihat ladang bawang merah dan mewawancarai beberapa petani bawang merah untuk mengetahui produksi dan kualitas bawang merah yang mereka hasilkan untuk diolah menjadi bawang goreng.
Tim pelaksana juga melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Situnggaling Ferry Rasahman Simarmata dalam melakukan kegiatan PKM, diklat 21-22 Oktober 2021 oleh tim pelaksana dan dosen pendamping lapangan dan mahasiswa sebagai panitia serta narasumber eksternal.
Sementara mitra sebagai pendamping kegiatan BACRIS untuk berdialog secara interaktif dan diarahkan untuk dapat menguasai keterampilan dalam berwirausaha.
Untuk tahap pembelajaran, tim pelaksana mengadakan diklat kewirausahaan selama dua hari berturut turut dan membahas tentang perkenalan kewirausahaan, cara atau trik wirausaha, contoh berwira usaha dengan membagikan kuisioner kepada 36 peserta warga Desa Situnggaling yang tidak memahami teknik berwirausaha.
Pada hari ketiga 23 Oktober diberikan training kepada ibu-ibu peserta pelatihan mitra BACRIS. “Peserta sangat antusias membuat bawang merah menjadi bawang goreng siap saji dan menjadi produk komersil. Produk hasil pelatihan para peserta sementara diberi label “bagor krenyes,” kata rektor.
BACRIS mengarahkan dan memberikan pengolahan bawang goreng tersebut agar menjadi gurih dan renyah sehingga nantinya bawang goreng tersebut terjual di pasaran, memberdayakan masyarakat melalui diklat dan praktek langsung berwirausaha, sehingga keberlanjutan kerjasama dapat terciptanya masyarakat mandiri dalam kewirausahaan.
“Program ini mendukug visi pemerintah dalam menciptakan SDM yang unggul serta mahasiswa yang ikut dalam proses program diklat dan kewirausahaan agar memiliki pengalaman dan kemampuan untuk berwirausaha dan siap memasuki dunia pekerjaan,” jelas Prof Chrismis.
Di tempat terpisah, Ketua BPH UNPRI Dr Tommy Leonard SH MKn, merasa bangga atas pencapaian yang diraih UNPRI mendapatkan Matching Fund dari Kemendikbudristekdikti.
“Ini adalah bentuk nyata dukungan dari Kemendikbudristek untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara insan Dikti terhadap lembaga perguruan tinggi dengan pihak industri,” tukasnya.(wol/mrz/data3)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post