Biru-biru, Waspada.co.id – Pembangunan Bendungan Lau Simeme di Kecamatan Biru-biru, Kabupaten Deliserdang, ditargetkan rampung pada akhir tahun 2022. Saat ini, proses pembangunan bendungan tersebut sudah mencapai 60%.
Proyek Strategis Nasional bernilai proyek Rp1,3 triliun tersebut antara lain berfungsi untuk mereduksi banjir di Sumut sebesar 16,17 meter kubik per detik, penyediaan air baku sebesar 3.000 liter per detik.
Selain itu, menyediakan listrik sebesar 2,9 megawatt hingga jadi destinasi wisata. Dengan kedalaman mencapai 170 meter dan bentangan seluas 5 km, bendungan tersebut dapat menampung air sebanyak 17 juta kubik.
Menurut Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi, proyek bendungan ini sudah direncanakan sejak lama. Saat disampaikan kepadanya, target proyek selesai pada 2023, namun dirinya meminta agar proyek tersebut lebih cepat selesai. Hingga akhirnya ditargetkan menjadi pada tahun 2022.
Gubsu meminta agar diminimalisir dampak pembangunan tersebut. Diupayakan tidak ada masyarakat dirugikan proyek tersebut. Misalnya untuk pembebasan lahan masyarakat yang terkena proyek, diganti sesuai dengan nilai yang telah ditentukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik yang independen.
“Segala risiko atau dampak pembangunan kita minimalisir, kita usahakan,” kata Gubsu saat temu ramah dengan tokoh masyarakat Kecamatan Biru-biru dan sekitarnya terkait pembangunan Bendungan Lau Simeme di Jambur Sada Arihta, Desa Tanjung Sena, Kecamatan Biru-biru, Deliserdang, Selasa (2/11).
Selain itu, katanya, juga akan dilakukan perbaikan jalan yang berlubang akibat dampak proyek tersebut. Sebab nantinya akan ada truk yang membawa batu dari Desa Mardinding sebanyak 1,5 juta kubik. Tentunya pekerjaan tersebut akan berdampak pada jalan yang dilintasi truk.
Kapoldasu Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak menyarankan agar segera membentuk tim terpadu. Tugasnya untuk menampung segala bentuk komplain masyarakat, sehingga semua permasalahan dapat diselesaikan.
Menurutnya, semua permasalahan memiliki solusi. Karena itu, jika ada permasalahan harus segera disampaikan. Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin menyampaikan pihaknya sangat mendukung penuh proyek nasional tersebut, sebab bermanfaat bagi masyarakat luas.
Pada kesempatan tersebut, masyarakat juga meminta solusi mengenai permasalahan truk yang membawa batu berdampak pada anak-anak yang berjalan di pinggir jalan. Lalu, limbah pembangunan proyek diminta tidak memengaruhi lahan pertanian maupun perikanan di desa. (wol/aa/data3)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post