MEDAN, Waspada.co.id – Mendukung Peningkatan Produksi PT Inalum, PLN Siap Pasok Listrik dengan Energi Ramah Lingkungan.
“PLN siap memasok berapapun daya yang dibutuhkan oleh PT Inalum,” tutur Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimatan, M. Ikbal Nur saat menerima kunjungan kerja Komisi VII DPR RI Kementerian ESDM ke Inalum untuk membahas rencana Inalum meningkatkan kapasitas produksi aluminium, Senin (22/11).
Turut hadir EVP RSP PLN, Supriyadi, General Manager PLN UIW Sumatera Utara, Pandapotan Manurung, GM PLN UIP Sumatera Bagian Utara, Octavianus Padudung, GM PLN UIK Sumatera Bagian Utara, Purnomo dan Perwakilan dan Komisi VII DPR, Lamhot Sinaga, Sugeng Suparwoto, Novri Ompusunggu, Nasril Bahar dan Bambang Wuryanto, serta Perwakilan Ditjen Gatrik, Rida Mulyana, dan Perwakilan Ditjen EBTKE, Chrisnawan Anditya.
“Kita melihat bahwa Indonesia dikenal sebagai Negara dengan jumlah bauksit terbesar kedua di Dunia setelah Amerika Serikat. Memanfaatkan potensi tersebut, Inalum berencana meningkatkan kapasitas produksi dengan menggunakan bahan dasar Bauksit sebagai bahan utama produksi logam aluminium sebesar 1 juta ton,” jelasnya.
Lalu, Komisi VII DPR menyambut baik informasi ini, karena saat ini Pemerintah terus berupaya menggiatkan sektor perindustrian melalui peningkatan kapasitas produksi, dengan memindahkan perkembangan industri hulu menjadi industri yang mengolah barang jadi (hilirisasi).
“Kebutuhan pasokan energi listrik untuk memenuhi kebutuhan akibat peningkatan kapasitas produksi ini dijawab langsung,saat ini dan sampai dengan 10 tahun ke depan berdasarkan RUPTL 2021 – 2023, kelistrikan Sumatera akan memiliki daya mampu sebesar 16.221 MW, dengan beban puncak sebesar 11.661 MW sehingga terdapat cadangan sebesar 4.561 MW, saat ini proyek pembangunan PLTA Asahan 3 sudah masuk 40.78 persen dan tahun depan diperkirakan progressnya akan lebih agresif,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut rombongan melakukan site visit ke proyek PLTA Asahan 3 dan PLTA Sigura-gura.
“Di mana PLTA Asahan 3 Sebagai Salah Satu Wujud Komitmen Transformasi PLN Green, komitmen Indonesia Terhadap Perubahan Iklim Global sebagai upaya menurunkan emisi lewat penggunaan bauran energi EBT dan meningkatkan kualitas lingkungan,” tambahnya.
Di kesempatan yang sama, salah seorang Anggota Komisi VII DPR, Bambang Wuryanti bahwa EBT bukan lagi pilihan tetapi keharusan, bagaimana bisa menghasilkan energi yang affordable namun bersih dan sustainable.
“Proyek Asahan 3 (154 MW) oleh Pemerintah Indonesia dimaksudkan untuk meningkatkan power balance di Sumatera Utara, mendukung pertumbuhan ekonomi dan investasi regional, serta penggunaan EBT. PLN terikat untuk tetap melaksanakan proyek Asahan 3 sesuai perjanjian penerusan pinjaman PLN dan Kementerian Keuangan.
Presentase bauran energi EBT dan kapasitas EBT pada bulan September 2021 sudah mencapai 12.56 persen dari total target bauran EBT sebesar 23 persen pada 2025. PLN berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengembangan PLTA skala besar seperti yang tercermin dalam RUPTL dari 10.3 GW PLTA, PLTM dan PS yang akan dikembangkan sampai tahun 2030 dimana 51 persen di antaranya dikembangkan oleh PLN,” tandasnya. (wol/eko/data3)
Discussion about this post