MEDAN, Waspada.co.id – Ingin mencoba mencari referensi lain soal film-film Indonesia? Tak ada salahnya jika Anda menonton beberapa rekomendasi film jadul Indonesia yang bagus berikut ini.
Jauh sebelum sekarang, perfilman Indonesia telah melalui perjalanan panjang. Dimulai dari berbagai film bisu pada awal 1900-an hingga kini film Indonesia telah mengalami perkembangan pesat. Salah satu film bisu, Loetoeng Kasaroeng (1926) tercatat sebagai film produksi Indonesia pertama.
Sejak itu, perkembangan film Indonesia terus berlangsung pesat hingga sempat berjaya pada era 1980-an. Deretan nomor film diproduksi hingga saat ini, beberapa di antaranya masih layak untuk ditonton sekarang.
Berikut beberapa film jadul Indonesia terbaik yang masih menarik untuk ditonton saat ini.
1. Petualangan Sherina (2000)
Anda yang tumbuh remaja di akhir 1990-an hingga 2000-an awal tentu mengenal film satu ini. Petualangan Sherina begitu populer pada masanya dan bahkan menjadi tanda bangkitnya industri perfilman Indonesia.
Film garapan Riri Riza ini berhasil meraih sejumlah penghargaan, seperti di Festival Film Asia Pasifik dan Festival Film Bandung.
Dibintangi oleh Sherina Munaf dan Derby Romero, film ini berkisah mengenai petualangan Sherina dan Sadam dari penculikan yang menimpa keduanya. Tak dinyana, perlahan penculikan itu pun membuat keduanya menjadi sepasang sahabat.
2. Kuldesak (1997)
Kuldesak menjadi salah satu film jadul Indonesia yang bagus dan masih menarik ditonton untuk saat ini. Film yang digarap ‘keroyokan’ oleh sederet nama sutradara ternama ini sempat diputar secara internasional di International Film Festival di Rotterdam, Belanda dan masuk beberapa nominasi dalam Singapore International Film Festival.
Film digarap secara kolektif oleh nama-nama seperti Riri Riza, Mira Lesmana, Rizal Mantovani, dan Nan Achnas. Sejumlah aktor dan aktris ternama juga terlibat dalam film ini seperti Sophia Latjuba, Bucek Depp, Tio Pakusadewo, Dik Doang, Torro Margens, Wong Aksan, Ryan Hidayat, Oppie Andaresta, hingga Unique Priscilla.
Film komedi hitam ini berfokus pada empat cerita berbeda, masing-masing menggambarkan kehidupan dan kegelisahan muda-mudi Indonesia pada era 1990-an, yang konon sulit dipahami oleh generasi sebelumnya. Film ini bicara tentang mimpi, obsesi, dan problematika masing-masing yang umumnya tak dapat tercapai.
3. Tjoet Nja’ Dhien (1988)
Sebagai film sejarah Indonesia, Tjoet Nja’ Dhien juga rasanya masih layak ditonton hingga saat ini. Sesuai namanya, film garapan sutradara kawasan Eros Djarot ini berkisah mengenai kehidupan Cut Nyak Dien, salah seorang pahlawan perempuan di Indonesia.
Film ini sempat memenangkan Piala Citra sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia. Tjoet Nya’ Dhien juga menjadi film Indonesia pertama yang diputar di Cannes Film Festival yang bergengsi pada tahun 1989.
Sebagaimana judulnya, film ini mengisahkan kegigihan Cut Nyak Dien (Christine Hakim) dan teman-teman seperjuangan melawan Belanda yang menduduki Aceh di zaman Hindia Belanda.
4. Catatan Si Boy (1987)
Siapa yang tak mengenal sosok ‘Si Boy’? Sosok yang diperankan aktor Ongky Alexander ini begitu ikonik, bahkan masih tetap dikenal hingga saat ini.
Catatan Si Boy menjadi salah satu film terlaris pada tahun 1987. Film garapan sutradara Nasri Cheppy ini dianggap begitu dekat dengan gambaran remaja pada masanya.
Si Boy digambarkan sebagai sosok pemuda tampan yang gemar menulis catatan harian, aktif di kampus, anak pengusaha kaya, dan lain-lainnya yang menggambarkan sosok ideal. Sosok Boy pun diperebutkan oleh sejumlah perempuan.
5. Tiga Dara (1956)
Tiga Dara merupakan film yang laris manis di pasaran pada masanya. Setelah dirilis pada 1957 silam, film besutan Usmar Ismail ini mencapai puncak ketenaran dan ditayangkan di deretan bioskop papan atas.
Film ini juga sempat diputar di Festival Film Venesia 1959 dan meraih Tata Musik Terbaik di Festival Film Indonesia tahun 1960. Tiga Dara bahkan dianggap sebagai salah satu karya klasik dalam dunia perfilman Indonesia.
Tema yang diangkat dalam film dianggap masih relevan hingga saat ini. Film komedi musikal Indonesia satu ini mengangkat soal isu perjodohan perempuan dan kekhawatiran klasik masyarakat budaya Timur mengenai perempuan yang terus melajang hingga berumur.
Dibintangi oleh Chitra Dewi, Mieke Wijaya, dan Indriati Iskak, film ini berkisah tentang tiga kakak beradik, Nunung, Nana, dan Nenny. Sang nenek mulai khawatir akan Nunung yang terus melajang hingga dewasa.
Berbagai upaya pun dilakukan oleh sang nenek dan sang ayah hingga memicu konflik di antara tiga bersaudara tersebut.
6. Darah dan Doa (1950)
Darah dan Doa merupakan film pertama yang diproduksi setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan.
Film garapan sutradara Usmar Ismail satu ini juga menjadi produksi pertama Pusat Film Nasional Indonesia (Perfini). Tanggal hari pertama syuting film, 30 Maret 1950, diperingati sebagai Hari Film Nasional.
Skenario film ini ditulis oleh penyair Sitor Situmorang. Film ini berkisah tentang seorang pejuang revolusi Indonesia, Kapten Sudarto (Del Juzar) yang jatuh cinta pada seorang perempuan keturunan Jerman. Keduanya bertemu di tempat pengungsian.
Demikian rekomendasi film jadul Indonesia yang bagus. Selamat menonton! (wol/cnn/ryan/data3)
Discussion about this post