MEDAN, Waspada.co.id – Para siswa SMA Negeri 3 (SMANTig) Medan turut mengikuti Pelaksanaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) tahun 2021 di sekolah tersebut, Jl. Budi Kemasyarakatan, Medan, Kamis (28/10).
Uniknya, dalam mengikuti ujian ini, para siswa mengenakan berbagai macam busana daerah, baik asli Sumatera Utara maupun Indonesia. Bahkan, tak hanya siswa guru sebagai pengawas juga turut mengenakan busana daerah.
Kepala SMANTig Medan, Hj Elfi Sahara SPd MSi mengatakan kegiatan ini juga ingin mencatat rekor Muri, di mana melaksanakan ujian dengan berbusana daerah. “Karena kita tahu, Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa. Dengan begitu, maka bangsa ini memiliki banyak pakaian adat yang unik dan indah-indah,” katanya.
Ditanya peluang para siswa dalam UKBI ini, Elfi mengakui jika sejauh inikan para siswa untuk kemahiran berbahasa Indonesia terus digalakkan. “Sehingga saya rasa, tidak akan ada masalah untuk siswa menjawab soal-soal yang ada,” terang Elfi.
Lanjut Elfi, selain siswa para guru juga diminta turut memakai busana daerah, hal ini bertepatan pada 28 Oktober sebagai Hari Sumpah Pemuda. Biasanya juga memang sekolah kerap merayakan Hari Sumpah Pemuda dengan mengenakan busana daerah di sekolah.
“Hal ini kami lakukan setiap tahun, hanya tahun semalam tidak karena pandemi. Ini juga bertujuan untuk mengajarakan kepada para siswa pentingnya mengenal suku bangsa yang ada di Indonesia dengan busana daerah,” tambahnya.
Tak lupa, Elfi juga berpesan kepada generasi muda untuk teruslah berkarya dan menunjukkan kreatifitas demi membanggakan Indonesia. “Sudah saatnya generasi muda Indonesia untuk maju dan tidak tergantung dengan negara-negara lain,” tutup Elfi.
Sementara itu, siswa SMANTig Medan Aditya Bagus Widyanto, mengaku senang dengan adanya kegiatan ini. “Kalau saya nilai banyak positifnya ya, Di mana siswa ikut ujia kemahiran Berbahasa Indonesia dengan mengenakan busana daerah. Tepat sekali menurut saya,” ungkap Aditya. (wol/ari/d2)
Discussion about this post