Waspada.co.id – Kontingen Sumatera Utara meraih hasil buruk pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 di Papua. Sumut harus puas berada di posisi ke-13 dari 34 provinsi se-Indonesia, dengan perolehan medali masing-masing 10 emas, 22 perak, dan 23 perunggu.
Bila berkaca dengan hasil pada PON XIX di Jawa Barat tahun 2016 lalu, maka hasil yang didapat di Papua ini, sangat menurun. Tercatat, di tahun 2016 lalu, Sumut berada di posisi kesembilan, dengan perolehan 16 emas, 17 perak, dan 33 perunggu.
Tentunya Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Utara harus segera berbenah diri untuk PON XXI, yang diketahui Sumut bersama Aceh akan menjadi tuan rumahnya. Jangan pula, sebagai tuan rumah, Sumut tidak mampu meraih hasil maksimal dari sisi prestasi.
Pasalnya, setiap provinsi yang berstatus menjadi tuan rumah akan mendapatkan sejumlah keuntungan. Misalnya saja, para atlet tidak mengikuti kualifikasi PON lagi, yang itu artinya atlet tuan rumah akan lebih banyak dibanding provinsi lainnya.
Makanya tidak heran, jika siapapun provinsi yang terpilih sebagai tuan rumah, peringkat di klasemen akhir PON minimal berada di lima besar. Bahkan bisa menjadi juara umum, seperti Jawa Barat ketika menjadi tuan rumah pada tahun 2016 silam.
Ingat, meski tidak secara tertulis, tapi event Pekan Olahraga Nasional ini merupakan ajang pertaruhan marwah dari setiap provinsi yang berpartisipasi. Terlebih selama ini, provinsi-provinsi dari Pulau Jawa selalu mendominasi ajang empat tahunan ini.
Terkait hasil yang didapat di PON Papua, Ketua KONI Sumut, Jhon Ismadi Lubis sudah menyampaikan permintaan maafnya. Dan hal ini sudah sepantasnya dilakukan mengingat saat dilepas oleh Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, KONI Sumut bertekad bisa bertahan di 10 besar klasemen PON Papua.
Lalu, sekembalinya dari Papua, KONI Sumut akan melaporkan hasil evaluasi pencapaian Sumut di Papua kepada Pemprov Sumut. Selain itu, pihaknya tidak ingin menyalahkan atau pun mencari kambing hitam atas kegagalan ini.
Menurutnya, Sumut harus mengakui bahwa perkembangan atlet provinsi lain cukup pesat. Hal ini tidak terpantau sebelumnya karena dalam dua tahun terakhir minim kompetisi karena dampak pandemi Covid-19.
Namun permintaan maaf itu tidaklah cukup, permintaan maaf itu harus disertai dengan tindakan, KONI Sumut harus memutar otak, bagaimana Sumut bisa kembali disegani di ajang PON. Paling tidak di PON 2024 nanti, Sumut sebagai tuan rumah minimal bisa finish di posisi lima besar.
Sebagai catatan jika sebagai tuan rumah, nantinya akan ada 31 cabang olahraga (Cabor) yang dipertandingkan di Sumut. Lalu, jumlah cabor serupa juga akan dipertandingkan di Aceh, yang menjadi tuan rumah bersama Sumut dalam penyelenggaraan event olahraga terbesar di Indonesia. Ayo olahraga Sumut, bangkitlah dari tidur panjangmu. (***)
Discussion about this post