JAKARTA, Waspada.co.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun bendungan di Provinsi Aceh sebagai salah satu Program Strategis Nasional (PSN). Adapun Bendungan Rukoh ditargetkan rampung pada tahun 2023.
Selain Bendungan Keureuto di Kabupaten Aceh Utara dan Bendungan Tiro di Kabupaten Pidie, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan pemerintah tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie.
“Pembangunan bendungan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan produksi sawah hampir 12.000 hektare,” kata Basuki dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/10).
Bendungan Rukoh merupakan salah satu PSN yang dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sebagai upaya mewujudkan ketahanan air dan kedaulatan pangan di Provinsi Aceh.
Basuki mengatakan pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. Di samping itu, kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.
“Pembangunan bendungan akan diikuti dengan ketersediaan jaringan irigasinya. Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat segera dimanfaatkan karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” ujarnya.
Kepala BWS Sumatera I, Djaya Sukarno, mengatakan Bendungan Rukoh berada di aliran Sungai Krueng Rukoh disuplai dari bendung pengarah dari Sungai Krueng Inong ini memiliki luas area genangan mencapai 716,10 hektare. Selain itu bendungan tersebut disiapkan untuk menampung air hingga 128,66 juta meter kubik.
“Bendungan ini akan mengairi lahan persawahan Daerah Irigasi Baro Raya seluas 11.950 hektare (Ha) khususnya di Kecamatan Keumala dan Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie,” ujar Djaya.
Ditambahkan, bangunan pengarah Bendungan Rukoh dibangun sejak akhir tahun 2018 dengan biaya APBN sebesar Rp1,5 triliun. Pelaksanaan pembangunan dilakukan bertahap melalui kontraktor PT Nindya Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk KSO, PT Adhi Karya (Persero) serta PT Andesmont Sakti. (wol/aa/viva/d2)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post