BANDUNG, Waspada.co.id – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19 merupakan jalan darurat. Pilihan itu disebut lebih baik daripada nihil belajar.
“Untuk melangkah ke depan, kita harus transformasi rencana yang lebih baik,” katanya, Sabtu (11/9).
Nadiem mengatakan selama 1,5 tahun terakhir banyak terjadi perubahan sebagai dampak pandemi Covid-19. Salah satu perubahan yang paling besar di dunia pendidikan adalah pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.
“Sekarang teknologi harus benar-benar mengubah cara mahasiswa belajar, khususnya untuk mengejar ketertinggalan selama masa pandemi,” ujarnya.
Pembelajaran disebut harus bermakna dan relevan, sehingga mahasiswa punya bekal yang cukup untuk menghadapi dunia nyata. Salah satu caranya dengan membangun kampus hibrida.
“Kampus hybrid harus didukung infrastruktur yang memadai dan perubahan pola pikir,” sebutnya Mas Nadiem.
Misalnya, kampus membangun mata kuliah yang formatnya jauh lebih kreatif menggunakan teknologi. Menurut Nadiem, belajar tatap muka untuk mendengarkan ceramah dan tes di akhir semester sudah tidak zaman lagi.
“Itu bukanlah pembelajaran di abad ke-21, itu bukan maksud Merdeka Belajar. Kita masuk era ketika teknologi bisa masuk ke dalam berbagai aspek,” katanya.
Program Kampus Merdeka, kata Nadiem, juga membuka peluang mahasiswa untuk berkolaborasi. Lewat kuliah daring, mereka bisa mengambil mata kuliah di kampus lain. Diakui, ini solusi yang memecahkan sekat dan fleksibilitas untuk mahasiswa merdeka dalam pembelajaran. (wol/aa/tempo/d2)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post