Waspada.co.id – Pemerintah pusat tampaknya terus bekerja keras dalam melakukan penanganan virus Corona (Covid) di Indonesia. Alhasil, penurunan kasus Covid-19 pun terjadi di Indonesia yang membuat pasien yang dirawat semakin berkurang dan keterisian tempat tidur di rumah sakit (Bed Occupancy Ratio/BOR) pun semakin turun.
Tercatat per tanggal, Selasa (7/9) kasus baru covid-19 bertambah 7.201. Tambahan angka tersebut membuat total kasus positif di Indonesia berada di angka 4.140.634 kasus sejak awal pandemi.
Satgas Covid-19 turut mencatat angka kesembuhan secara total berjumlah 3.864.848 pasien, setelah penambahan pasien sembuh sebanyak 14.159 orang hari ini. Sementara itu, angka kematian bertambah 683 kasus, membuat total kasus kematian mencapai 137.156 orang.
Jumlah spesimen yang diperiksa per hari sebanyak 251 ribu unit. Adapun kasus aktif hingga hari ini berada di angka 138.630 kasus, setelah penurunan sebanyak 7.641 kasus dibandingkan kemarin.
Namun tentunya dengan data-data di atas masyarakat khususnya pemerintah tidak lantas berpuas diri. Harus tetap waspada, mengingat lonjakan kasus kapan saja bisa terjadi bila masyarakat dan pemerintah lengah dan tidak menghiraukan protokol kesehatan (prokes).
Untuk itu, pemerintah pusat lantas sudah mengantisipasi jika gelombang ketiga terjadi. Meski tidak berharap terjadi penularan gelombang ketiga, setidaknya pemerintah harus bersiap dan semaksimal mungkin untuk memitigasinya.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso yang diberi mandat mengantisipasi gelombang ketiga berharap hal itu tidak terjadi. Namun, saat ini concern (pemerintah) sudah ada untuk mengantisipasi varian Mu.
Sejauh ini memang Covid-19 varian Mu atau B 1621 belum ditemukan di Indonesia. Hal ini berdasarkan data Whole Genome Sequencing per 6 September 2021. Hanya saja, langkah antisipasi patut untuk diterapkan demi mencegah gelombang ketiga.
Salah satu upaya yang akan dilakukan Indonesia, di antaranya perluasan vaksinasi Covid-19 dilakukan dengan cepat. Terlebih, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan di sejumlah kegiatan jika target vaksinasi nasional pada akhir 2021 wajib mencapai angka 70 persen, hal ini dilakukan demi mencapai herd immunity.
Lantas, sembari menghabiskan vaksin yang telah tersedia, pemerintah juga akan melakukan pengadaan vaksin dengan efiasi yang tinggi, seperti Moderna, Pfizer, Janssen, Astrazeneca, dan vaksin lainnya. Ini tentunya antisipasi yang baik diterapkan pemerintah, istilahnya ‘Sedia Payung Sebelum Hujan’.
Selain itu juga, pemerintah akan memberikan dukungan riset vaksin untuk mengantisipasi mutasi virus dan ketersediaan vaksin dalam negeri. Serta akan melakukan penyediaan vaksin untuk mengantisipasi mutasi dan transisi menjadi endemi.
Dari sejumlah sumber yang dihimpun, varian Mu awalnya ditemukan di Kolombia pada awal tahun 2021. Saat ini telah dilaporkan di beberapa bagian Amerika Selatan dan Eropa. WHO mengatakan prevalensi globalnya telah menurun hingga di bawah 0,1, tapi di Kolombia mencapai 39% dan Ekuador 13% dengan tren meningkat.
Varian Mu saat ini telah terdaftar sebagai salah satu dari lima varian yang menjadi perhatian (variant of concern) WHO. Selain Mu, empat varian lain yang masuk kategori ini adalah Eta yang pertama kali terdeteksi di beberapa negara pada Desember 2020, lalu Iota di AS pada November 2020, Kappa di India pada Oktober 2020, dan Lambda pertama di Peru pada Desember 2020.
Varian of Concern WHO berarti varian-varian tersebut dipandang sebagai masalah potensial yang lebih kecil daripada strain Delta atau Alfa dari virus SARS-CoV-2, yang telah ditetapkan sebagai varian yang menjadi kekhawatiran (variant of concern) karena virulensinya yang tinggi. Varian yang juga masuk kategori ini adalah Alfa, Delta, Beta, dan Gamma.
Di Kota Medan sendiri, tampaknya penanganan Covid belum maksimal. Hal itu terlihat dari status zona merah yang melekat di kota terbesar ketiga di Indonesia ini. Tercatat, sudah hampir sebulan Kota Medan masih berstatus zona merah.
Meski memang beberapa hari lalu Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan bahwa seluruh daerah di Provinsi Sumatera Utara telah terbebas dari status zona merah. Keterangan tersebut dikutip Antara dari situs resmi Satgas Penanganan Covid-19 melalui laman covid19.go.id, Kamis (2/9).
Intinya memang penanganan Covid di Indonesia merupakan tugas semua pihak, bukan hanya pemerintah pusat atau daerah, tapi juga masyarakat. Jika kita semua sudah melakukan penanganan dengan baik, diharapkan kasus Covid akan segara hilang dari Indonesia. (wol/aa)
Discussion about this post