JAKARTA, Waspada.co.id – Asosiasi Puskesmas se-Indonesia (Apkesmi) mendesak aparat negara menjamin keamanan tenaga kesehatan (nakes) di daerah-daerah konflik. Desakan ini menyusul serangan terhadap puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
“TNI-Polri sebagai aparat keamanan dan hukum harus memberikan jaminan keamanan kepada tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya terutama di daerah rawan,” ujar Ketua Apkesmi, Krisna Setiawan, dalam deklarasi pernyataan sikap secara virtual, Sabtu (25/9).
Krisna ikut merasakan kekhawatiran nakes ketika bekerja dalam kondisi tidak aman baik di daerah konflik maupun di daerah non-konflik.
“Di kota-kota besar masih ada pem-bully-an terhadap tenaga kesehatan baik dalam bentuk verbal maupun non-verbal, fisik,” ucapnya lagi.
Tak hanya itu, Krisna juga meminta agar pemerintah dengan tegas menindak dan membasmi kelompok separatis yang dapat mengancam stabilitas keamanan negara.
Dirinya juga berharap penyerangan yang terjadi di Puskesmas Kiwirok tak terjadi lagi di sektor kesehatan Indonesia.
“Kita berharap momentum hari ini, menjadi momentum sangat baik bahwa hal tersebut tidak terjadi lagi untuk dunia kesehatan di Indonesia,” ucapnya.
Senada dengan Krisna, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Papua Donald Aronggear yang juga hadir dalam pernyataan sikap itu, menyerukan jaminan keamanan untuk para Nakes.
“Memberi suara terus kepada pihak yang terlibat khususnya pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dalam hal menciptakan keamanan,” katanya.
Sehingga, kata Donald, kejadian seperti itu tak terulang kembali, dan nakes yang bertugas melayani masyarakat tidak berada dalam tekanan.
Ia juga berharap Apkesmi tetap memberikan masukan kepada para tenaga kesehatan.
Sebelumnya, tenaga medis di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua diserang oleh KKB pada Senin (13/9). Sebanyak dua nakes hilang. Setelah dilakukan pencarian, aparat menemukan dua nakes tersebut di jurang.
Salah satu nakes, Gabriella Meilan, ditemukan meninggal dunia. Sementara, satu orang lainnya, Kristina Sampe, ditemukan dalam keadaan hidup.
Beberapa waktu kemudian, Komando Operasi Gabungan (Koopsgab) TNI Papua melakukan evakuasi terhadap sembilan nakes dan satu prajurit TNI yang terluka dari wilayah tersebut. Sembilan nakes mengalamai trauma dan saat ini sedang menjalani perawatan medis.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan duka cita atas meninggalnya nakes Gabriella Meilani dalam serangan KKB di Papua. Budi menyebut Gabriella meninggal dunia dalam tugas mulia. Akan tetapi, ia tak ingin kejadian serupa kembali menimpa nakes di berbagai penjuru Indonesia.
“Kami sangat berharap bahwa kita bisa menjaga keamanan dan kenyamanan seluruh tenaga kesehatan karena tugas mereka yang berat dan mulia di seluruh pelosok Indonesia,” kata Budi, Senin (20/9). (wol/cnnindonesia/ari/d2)
Discussion about this post