MEDAN, Waspada.co.id – Ardelia Muthia Zahwa menjadi sosok penting dalam Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas membawa baki dalam pengibaran Bendera Merah Putih pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-76 RI di Istana Negara, 17 Agustus 2021.
Remaja berusia 16 tahun itu merupakan perwakilan dari Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Ardelia, kelahiran Tebingtinggi, 6 Desember 2004. Sekarang ini sedang menempuh pendidikan di SMA Harapan I Medan.
Ardelia mulai menempa diri memulai kegiatan Paskibra sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). “Jadi alawalnya guru saya bertanya ada yang ingin ikut Paskibraka? Saya langsung tunjuk tangan, mendaftar, setelah itu terus latihan dan jadilah ikut kegiatan Paskibraka di SD Kartika Medan,” tuturnya saat berbincang dalam podcast Waspada Online, Sabtu (28/8).
Selesai menamatkan Sekolah Dasar, anak ke-3 dari 4 bersaudara ini tetap melanjutkan aktivitas Paskibraka-nya di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). ”Karena ingin masuk Paskibraka tingkat nasional, jadi harus terus belajar,” ungkapnya.
Sampai di masa Ardelia tetap konsisten untuk mengikuti latihan demi latihan Paskibra, sebab memiliki keinginan besar untuk menjadi seorang anggota Paskibraka tingkat nasional. Sebelumnya dia pernah mengikuti Paskibraka tingkat Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara. Pada akhirnya ia berhasil lolos seleksi dan terpilih untuk menjadi Paskibraka Tingkat Nasional di Istana Negara pada 17 Agustus 2021 lalu.
Menurutnya, seorang anggota Paskibra itu dituntut belajar disiplin dan bertanggung jawab. Selain itu fisik terus dilatih serta harus kuat mental. “Tidak pernah menyangka bisa mewakili provinsi menjadi Paskibraka Tingkat Nasional.”
Namun, Ardelia termotivasi oleh sosok ibunya yang pernah menjadi Pasukan Pengibar Bendera juga untuk tingkat provinsi. Bak kata pepatah, ‘Buah jatuh tak jauh dari pohonnya’. Dirinya sangat bersyukur bisa menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di Istana Negara.
Selain itu, Ardelia mengaku merasa senang sebab bisa bertemu dengan teman-teman dari provinsi lainnya. Orang tuanya pun sangat mendukung dirinya serta berpesan untuk menjaga diri selama pelatihan Paskibraka Tingkat Nasional. “Jangan membuat masalah dan selalu berdoa.”
Ketika ditunjuk menjadi pembawa bendera Ardelia merasa sangat bangga, karena dipercaya sebagai pembawa baki bendera pusaka. Meski diakuinya tetap merasa ‘deg-degan’ dan sangat terharu. Setelah menyelesaikan tugas, Ardelia merasa bersyukur karena telah menyelesaikan tanggung jawabnya dengan baik.
Untuk itu kedepannya, Ardelia ingin mendapatkan prestasi yang lebih baik dari sekarang ini dan pastinya membanggakan kedua orang tuanya serta mencapai cita-citanya. Saat disinggung mengenai cita-citanya pada awalnya dia ingin menjadi dokter.
Akan tetapi karena masuk anggota Paskibraka, ini dirinya bertekad untuk masuk di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan Akademi Kepolisian (AKPOL) sebagai pilihan kedua untuk menjutkan pendidikannya dan karirnya ke depan.
Ardelia berharap untuk seluruh teman-temannya tetap semangat mengejar impian. “Kalau pun gagal jangan pernah menyerah, harus tetap semangat menggapai cita-cita itu sampai dapat,” tutup Ardelia. (wol/syifa/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post