MEDAN, Waspada.co.id – Pj Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) Afifi Lubis mengingatkan program percepatan akses keuangan di daerah perlu menjadi prioritas bagi seluruh pemangku kepentingan.
Tidak hanya di sektor jasa keuangan, tetapi juga oleh seluruh elemen di daerah, mulai dari pemerintah daerah, regulator dan industri di sektor jasa keuangan, akademisi dan instansi terkait lainnya. Hal ini disampaikan pada kegiatan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) terkait Business Matching KUR Berbasis Klaster Pertanian secara virtual, Rabu (22/9).
“Para pemangku kepentingan perlu bekerja sama mencari terobosan untuk membuka akses keuangan melalui serangkaian program kerja implementatif yang berorientasi pada hasil (outcome) melalui koordinasi dan komunikasi aktif antara seluruh pihak,” ucap Afifi Lubis.
Sumut merupakan provinsi yang mempunyai nilai PDRB terbesar kelima dengan nilai sebesar Rp811,28 triliun (5,14%). Kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan merupakan kontributor utama dengan peranan mencapai 21,33%. Selanjutnya, diikuti kategori industri pengolahan (19,29%) dan kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor (18,88%).
Saat ini, TPAKD Sumut telah memiliki empat Program Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR). Di antaranya, Kredit Sahabat Insan Pengusaha Pemula (Kredit SIPP) untuk seluruh kabupaten/kota se-Sumut, KUR klaster pertanaman kopi di Kabupaten Dairi, KUR klaster pertanaman jagung di Tapanuli Utara dan Sapa Pedagang Pasar (KUR Supermikro) untuk seluruh kabupaten/kota se-Sumut.
“Total penyaluran KUR di Sumut pada tahun 2021 hingga posisi Agustus 2021 mencapai Rp8,3 triliun dan telah disalurkan kepada lebih dari 210 ribu debitur. Untuk mengakomodir potensi pertanian/perkebunan dan rangka perluasan akses keuangan dimaksud, perlu kolaborasi bersama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, OJK, dan bank,” katanya.
Kepala Kantor OJK Regional V Sumbagut, Yusuf Ansori, mengatakan tujuan KUR Klaster untuk mendorong para petani dari hulu hingga hilir, agar mendapatkan bantuan finansial dalam meningkatkan dan mengelola hasil pertanian.
Yusuf juga berharap perbankan dan TPKAD mendorong daya ungkit ekonomi dengan memberikan kredit petani dalam mengembangkan hasil pertanian. Melalui bisnis matching klaster ini diharapkan dapat dipertahankan dan ditingkatkan. (wol/aa/data3)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post