TOKYO, Waspada.co.id – Gelaran Olimpiade Tokyo resmi berakhir pada 8 Agustus kemarin. Gelaran olahraga yang telah tertunda selama setahun itu sukses ditutup meski dengan Covid-19 yang masih memprihatinkan di Negeri Sakura.
Namun, penutupan ini meninggalkan sebuah pertanyaan besar mengenai anggaran penyelenggaraan gelaran olahraga terbesar sejagat itu. Pasalnya ada biaya-biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan gelaran ini dengan protokol corona.
Harian Asahi Shimbun, yang menyerukan pembatalan meskipun tetap menjadi sponsor Olimpiade, mengatakan acara itu bernilai hampir US$ 15 miliar atau setara Rp 215 triliun.
Meski begitu, banyak pihak menilai bahwasannya ini merupakan pertaruhan yang besar. Pasalnya datangnya atlet yang memasuki Jepang menambah kekhawatiran baru akan penyebaran Covid-19 yang meluas.
“Perjudian ini terus berlanjut, membuat situasi menjadi lebih buruk,” sebut media itu dikutip AFP.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh surat kabar tersebut selama dua hari terakhir Olimpiade menemukan 56% orang Jepang mendukung penyelenggaraan acara tersebut, dengan 32% menentang. Hanya 32% yang mengatakan mereka merasa Olimpiade itu “aman dan terjamin”, dengan 54% tidak yakin.
Meski begitu dengan berakhirnya gelaran ini, banyak pihak merasa pelaksanaan acara itu sangatlah sukses dan perlu diapresiasi. Keberhasilan ini ditambah dengan pengenalan beberapa olahraga baru termasuk skateboard dan selancar.
“Di tengah pandemi mereka sukses menyelenggarakan Olimpiade yang luar biasa. Selalu menyapa kami dengan senyuman dan kebaikan yang begitu banyak. Terima kasih,” tulis pesepakbola Australia Alanna Kennedy di Twitternya. (cnbc/data3)
Discussion about this post