WASHINGTON DC, Waspada.co.id – Di tengah gelombang protes anti pemerintah Kuba, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut negara komunis itu sebagai sistem yang gagal.
“Kuba sayangnya adalah negara yang gagal dan menindas warganya. Ada beberapa hal yang akan kami pertimbangkan untuk dilakukan untuk membantu rakyat Kuba. Misalnya, kemampuan mengirim uang kembali ke Kuba. Tetapi itu perlu keadaan yang berbeda atau jaminan bahwa mereka tidak akan dimanfaatkan oleh pemerintah Kuba,” kata Biden dalam konferensi pers, Kamis (15/7) mengutip dari CNN.
Selama konpers berlangsung Biden juga mengatakan AS tengah mencari cara untuk memulihkan akses internet di Kuba. Namun, hal tersebut mengindikasikan bahwa Negeri Paman Sam tak mempertimbangkan kembali pengiriman uang ke Kuba karena khawatir pemerintah akan menyita dana itu. Banyak warga AS yang mentransfer uang ke kerabatnya di Kuba
“Kami tidak akan melakukannya sekarang, karena faktanya sangat mungkin rezim akan menyita kiriman uang itu atau sebagian besar darinya,” kata Biden.
Dalam kesempatan itu Biden juga menyebut komunis sebagai sistem yang gagal bahkan secara universal.
“Komunisme adalah sistem yang gagal, sistem yang gagal secara universal. Dan saya tidak melihat sosialisme sebagai pengganti yang sangat berguna. Tapi itu lain hal,” ujar Biden.
Ribuan warga Kuba turun ke jalan menuntut kebebasan sipil, krisis ekonomi dan penanganan pandemi oleh pemerintah. Mereka juga menuntut Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel untuk mundur. Aksi tersebut menjadi kerusuhan terbesar sejak 1994.
Imbas protes yang meluas pemerintah Kuba mencabut akses internet. Situs Netblock menunjukkan bahwa Facebook, Whatsapp, Instagram dan beberapa server Telegram mengalami gangguan.
Diaz-Canel menuding AS terlibat dalam protes massal itu. Melalui kampanye di media sosial, banyak orang terprovokasi sehingga ikut turun ke jalan. Pemerintah juga menuduh adanya tentara bayaran.
Di samping itu, Diaz Canel juga menyalahkan AS atas kondisi ekonomi yang menimpa negara pimpinannya. Pasalnya, Washington telah memberlakukan sanksi kembali terhadap Kuba. Diantaranya pembatasan perjalanan dan embargo perdagangan.
Di Era kepresidenan Barack Obama, sanksi itu dilonggarkan. Namun saat Donald Trump memimpin sanksi tersebut diterapkan kembali dan berlanjut di era Biden. (cnn/data3)
Discussion about this post