MEDAN, Waspada.co.id – Secara spontan, Remaja Masjid Istiqomah sweeping dan menghancurkan sejumlah mesin judi tembak ikan yang beroperasi di Desa Manunggal, Kecamatan Labuhandeli, Kabupaten Deliserdang, Sabtu (12/6) malam.
Ratusan massa dari remaja masjid dan warga mendatangi sebanyak empat lokasi judi. Di Jalan Veteran ditemukan tiga mesin judi tembak ikan dan tiga lokasi berbeda lainnya di lahan eks HGU Pasar 6 Desa Manunggal ditemukan lima mesin.
Aksi massa yang sudah resah dengan aktivitas perjudian membawa seluruh mesin judi itu ke akses jalan utama, Akibatnya, arus lalu-lintas sempat macat total.
“Hancurkan terus! Jangan sempat kita hancur gara-gara judi, sudah banyak kali mesin judi di tempat tinggal kita, ayo hancurkan!” teriak massa.
Di sela-sela kehebohan, petugas Polsek Medan Labuhan tiba untuk mengamankan lokasi. Pihak kepolisian mengantisipasi adanya tindakan anarkis dari sejumlah massa yang melakukan sweeping ke lokasi judi tersebut.
“Warga sini sudah sangat resah. Selama ini sudah kami laporkan (judi) ini kepada kepala dusun dan kepala desa, tapi tidak ada tindakan. Makanya, malam ini kami bergerak untuk bertindak sendiri,” ucap salah satu warga.
Sebanyak delapan buah mesin tembak ikan yang sudah diamankan langsung dihancurkan masyarakat setempat. Mereka berharap tidak ada lagi perjudian di tempat tinggal mereka, karena banyak terjadi tindakan kriminal.
“Belakangan ini, sudah sering ayam kami hilang. Bahkan, pakaian di jemuran pun bisa hilang. Ini semua karena ada lokasi judi, makanya banyak barang warga berhilangan,” beber pria berusia 39 tahun ini.
Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kecamatan Labuhandeli, Rudi, berharap pihak kepolisian dapat bertindak tegas terhadap lokasi judi yang ada di Labuhandeli. Hal ini tak lain karena lokasi judi telah merusak kenyamanan dan ketentraman masyarakat.
“Karena tidak ada tindakan tegas dari pihak keamanan, makanya masyarakat main hakim sendiri. Mudah-mudahan ke depannya tidak ada lagi lokasi judi yang buka di wilayah kami ini,” ucapnya. (wol/ril/d2)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post