MEDAN, Waspada.co.id – Masyarakat nelayan berharap kepada pemerintah atau pihak yang berkompeten untuk segera menormalisasi Muara Pantai Belawan. Pasalnya, sejak puluhan tahun belakangan terjadi pengendapan lumpur (sedimentasi) dan menutup alur Pantai Belawan serta menyebabkan luapan air pasang atau rob meluas ke daratan. Demikianlah dikatakan Tokoh Masyarakat Nelayan, Nazarudin, Selasa (1/6).
“Pantai Belawan ini merupakan wilayah perairan perekonomian Sumatera Utara. Di sini (Belawan) ada pelabuhan, pusat perikanan dan perindustrian. Tapi, pesisir pantainya tidak pernah terawat, sebab muara sebagai bertemunya hilir sungai telah dangkal akibat tidak pernah dinormalisasi,” ungkap Nazarudin.
Harapannya, kepada pemerintah yang berkompeten terhadap perairan Pantai Belawan sudah seharusnya melakukan normlisasi. Sehingga bisa memberikan dampak baik bagi masyarakat nelayan khususnya terhadap alur dan mengurai dampak tingginya luapan air pasang di daratan Belawan.
“Sejak saya kecil, tidak pernah ada pengerukan di muara Pantai Belawan. Sehingga pengendapan lumpur semakin tinggi menjadikan kawasan beting telah menutup alur melintas. Kalau memang pemerintah serius mengatasi dampak rob di Belawan, setidaknya pengerukan muara sangat mempengaruhi mengurangi volume air pasang yang akan meluap ke daratan,” jelas pria 63 tahun ini.
Hal senada juga dikatakan Ketua Forum Masyarakat Nelayan Indonesia Mandiri (Formanelim) Sumatera Utara, Alfian MY. Menurutnya, kedangkalan muara Pantai Belawan disebabkan lalu lintas kapal besar membawa lumpur di dasar laut ke permukaan saat akan akan bersandar di Pelabuhan Belawan.
“Selama ini kita sudah tahu, pelabuhan adalah tanggung jawab Pelindo selaku pengelola. Namun, normlisasi muara tidak pernah dilakukan, sehingga kedangkalan muara sangat memberikan dampak buruk bagi masyarakat nelayan dan masyarakat yang tinggal dipesisir Pantai Belawan,” cetus Alfian.
Aktivis nelayan ini menegaskan, sedimentasi yang terjadi permukaan laut tidak hanya merusak alur, tetapi membuat biota laut musnah. Sehingga mengganggu mata pencaharian nelayan di pinggiran. Untuk itu, ia berharap kepada perusahaan BUMN atau pemerintah untuk segera bersinergi melalukan normlisasi muara di Pantai Belawan.
Harapan Alfian, dengan adanya normlisasi muara di Pantai Belawan, akan menjadikan kawawan pesisir dapat tertata dan genangan air mengalir dari hulu sungai tidak tertahan di hilir sungai yang akibatnya banjir darat dan banjir rob semakin tinggi di Kota Medan maupun Belawan.
“Kita sudah dengar adanya pembangunan tanggul rob. Kalau menunggu itu pasti lama dan masih perlu adanya kajian. Untuk sementara kita berharap saat ini agar difokuskan normlisasi muar, agar dampak banjir dapat teratasi. Kalau memang ada langkah yang mudah dengan normlisasi, untuk apa kita menunggu tanggul rob yang belum jelas kapan dibangun,” tegas Alfian mengakhiri. (wol/ril/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post