MEDAN, Waspada.co.id – Keberadaan tempat pelelangan ikan (TPI) Nelayan Indah Jalan Chaidir, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, selama bertahun-tahun tidak difungsikan. Akibatnya, sejumlah aset berupa dermaga, fasilitas pelelangan ikan dan cool storage atau mesin pendingin ikan sia-sia tidak digunakan.
Kepada Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Pertanian, Perikanan dan Kelautan (Distanla) Kota Medan harus memfokuskan konsentrasi penataan nelayan kecil ukuran di bawah 5 Gt agar bersandar di TPI Nelayan Indah. Sebab, fasilitas yang ada di lokasi tersebut merupakan aset Pemko Medan.
“Harusnya kapal-kapal kecil nyandar di sana (TPI Nelayan Indah), tapi buktinya sampai sekarang hal itu tidak terlaksana. Sebab, Distanla Kota Medan tidak punya konsep, jadi terkesan Kadis nya tidak peduli dengan situasi nelayan di Belawan. Sehingga, aset yang ada saat ini di Nelayan Indah sia-sia begitu saja,” tegas Wakil Ketua DPRD Kota Medan, HT Bahrumsyah, Minggu (13/6).
Dengan tidak adanya konsep yang diprioritaskan oleh Distanla Kota Medan, ungkap Ketua DPD PAN Kota Medan ini, sejumlah nelayan kecil memilih untuk sandar di tempat mereka masing-masing. Ia menegaskan, sudah selayaknya TPI Nelayan Indah yang dibiarkan bertahun-tahun mubajir agar segera dioperasikan, sehingga mampu mendorong perekonomian masyarakat sekitar khususnya nelayan.
“Kalau TPI Nelayan Indah benar-benar difungsikan dengan baik, otomatis konsentrasi nelayan kecil akan sandar pada satu titik. Sehingga distribusi perikanan lebih tertata. Selain itu Distanla bisa bisa mendata jumlah kapal nelayan kecil. Jadi, setiap adanya bantuan kepada nelayan seperti BBM dan subsidi lainnya bisa terukur. Kalau sekarang ini tidak, setiap ada bantuan pasti disalurkan tidak tepat sasaran,” kesal wakil rakyat akrab disapa Bahrum.
Disinggung soal TPI Nelayan Indah jangkauan sandaran dermaganya jauh bagi nelayan, Bahrum menegaskan, tidak ada alasan bagi nelayan untuk tidak sandar di TPI Nelayan Indah karena jauh.
“Kalau tidak tidak mungkin dikeluhkan nelayan, sebab mereka mencari ikan sampai ke Selat Malaka dan Aceh aja mampu. Ke Nelayan Indah tidak mampu, itu tidak masuk akal, yang jelas kalau sudah difungsikan TPI Nelayan Indah otomatis nelayan akan bersandar ke sana,” pungkas Bahrum.
Sementara, Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan, Rustam Maha mengaku, dengan tidak berfungsinya TPI Nelayan Indah penataan kapal nelayan kecil tidak dapat dilakukan. Sehingga, keberadaan TPI Nelayan Indah terkesan sia-sia mubajir dengan fasilitasnya.
“Kita akan mencoba mendorong Distanla agar bisa memfungsikan kembali TPI tersebut. Jadi, berbagai fasilitas yang ada di sana tidak terbengkalai begitu saja,” ungkapnya.
Diakui mantan Ketua Panwascam Medan Labuhan ini, selama ini banyak nelayan mengeluhkan jauhnya jangkauan menuju ke TPI Nelayan Indah, sehingga tempat pelelangan ikan tersebut tidak difungsikan maksimal. Tapi, harapannya kepada Distanla bisa memikirkan lokasi lain yang mampu dijangkau nelayan untuk persandaran kapal.
“Yang jelas, kita sangat berharap tempat pelelangan ikan bagi nelayan kecil bisa difungsikan. Kalau memang di Nelayan Indah tidak layak, kita berharap ada lokasi lain. Agar, nelayan kecil bisa menyadarkan kapalnya secara teratur dan terpusat,” sebut Rustam. (wol/ril/data3)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post