MEDAN, Waspada.co.id – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Utara, diminta untuk mewaspadai pergerakan harga pangan yang bergejolak (volatile food) dalam upaya mengendalikan inflasi.
Termasuk memastikan program 4K yang ditetapkan TPID tetap berjalan dengan baik.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumut, Ibrahim, menuturkan sekarang inflasi Sumut memang di bawah tren, karena memang fundamental perekonomian yang terkontraksi akibat Covid-19.
“Sehingga berdampak pada melemahnya permintaan masyarakat, kewaspadaan ini ditunjukkan dengan memastikan ketersediaan pasokan pangan di pasar, meski saat ini terutama di bulan ramadan ini, permintaan masih cenderung turun,” jelasnya, Sabtu (24/5).
Salah satunya sudah dilakukan oleh Pak Gubernur, yaitu dengan mendatangi pasar-pasar untuk memantau
“volatile food ini memang sangat sulit diprediksi terutama pada saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) seperti Ramadan, Hari Raya, Natal yang dilanjutkan dengan Tahun Baru, akibat meningkatnya permintaan masyarakat,”ungkapnya.
“Apalagi yang masuk kategori volatile food ini adalah bahan pokok yang tidak bisa tidak dikonsumsi masyarakat, sehingga harga berapa pun tetap dibeli,” tandasnya.(wol/eko/d2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post