MEDAN, Waspada.co.id – DL terduga teroris yang diamankan Tim Densus 88 Anti Teror Polri ternyata sudah lama mengikuti pengajian dan sering ikut latihan lempar pisau.
Hal itu terkuak pasca-digerebeknya rumah terduga teroris itu di Pasar VI, Lingkungan 18, Andan Sari, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Jumat (19/3) pukul 05.00 WIB.
Adik kandung terduga teroris, Samsul mengatakan, selama ini abangnya (terduga teroris) sudah belasan mengikuti pengajian. Ia sudah sering melarang untuk mengikuti pengajian yang dianggapnya aneh.
“Aku sudah capek ngasih tahu. Jangan ikuti pengajian yang bawa – bawa kompor secara pindah- pindah tempat, karena aku anggap itu aneh. Tapi, abang aku ini tertutup dan tidak mau dilarang,” ungkapnya.
Selain itu, pria berusia 43 tahun ini juga mulai curiga dengan aktivitas abangnya yang suka mengikuti latihan lempar pisau sangkur. Namun, ia tidak menaruh curiga abangnya itu telah mengikuti aliran teroris.
“Kami sekeluarga tidak menyangka. Karena abang kami itu orangnya pendiam dan tak pernah aneh, kecuali hanya mengaji,” beber Samsul.
Selama ini, kata Samsul, keluarga dari abangnya jarang kumpul keluarga. Bahkan, setahunya abangnya itu sehari- hari membuka usaha pangkas dan tiga anaknya di pasantren.
“Aku tak menyangka memang. Tapi, selama ini aku sudah curiga dan sempat menasehatinya. Tapi tetap saja tidak mau dikasih tahu dia (terduga teroris),” ungkap Samsul.
Penangkapan pelaku terduga teroris pada saat akan pergi Salat Subuh di Mesjid tidak jauh dari rumahnya. Petugas Densus 88 mengendarai lebih dari dua mobil pribadi langsung menangkap terduga teroris itu di pinggir jalan.
Petugas anti teror itu memasukkan Dahlan Lubis ke dalam mobil dan membawa ke rumahnya. Petugas langsung melakukan penggeledahan, sejumlah barang bukti dicurigai diamankan dibawa petugas pagi itu juga. (wol/ril/data3)
Editor: Agus Utama
Discussion about this post