MEDAN, Waspada.co.id – Waspada.co.id – Relawan Mutiara Jokowi menanggapi hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang digelar Jum’at (5/3) lalu di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Pada kesempatan itu menetapkan Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat Periode 2021 – 2025 dan beberapa fungsionaris lainnya.
Relawan Mutiara Jokowi sebelumnya juga sudah mengingatkan akan tupoksi Moeldoko sebagai KSP agar tidak menimbulkan kegaduhan dan kalau lebih mengutamakan misi pribadinya menuju Pilpres 2024 lebih baik mundur.
Relawan Mutiara Jokowi melalui Ketua Umum-nya, Alexia Sumbaga Purba mengatakan setelah KSP Moeldoko mendapat posisi di Demokrat, untuk kemudian mempertanyakan sikap elit Cikeas menindaklanjuti hal tersebut.
“Ok sudah kongres, dan hasil Kongres Luar Biasa Partai Demokrat sudah didapat dengan memutuskan Pak Moeldoko menjadi Ketua Umum-nya, lantas kubu Cikeas apa mungkin diam saja? Brartikan akan menimbulkan kegaduhan baru dan bahkan bisa merusak citra serta kinerja Presiden Jokowi, sepatutnya kan tidak begitu,” ujar Alex.
“Saya dapat informasi dari Pengurus DPC Kabupaten Deli Serdang yang merupakan Relawan Mutiara Jokowi. Yang membuat hati miris, apalagi saat kondisi negara seperti ini, pada saat kegiatan KLB Partai Demokrat berlangsung ada insiden saling dorong serta baku hantam yang mengakibatkan salah seorang dari mereka terluka,” jelasnya.
Apalagi, kata Alexia, beberapa orang dari mereka juga sama-sama memakai atribut lambang Partai Demokrat. “Artinya sesama mereka saja sudah menimbulkan kegaduhan yang ditonton khalayak ramai. Apa mau dibuat gaduh ya negara ini dengan mengadu domba politik antara Presiden Jokowi dengan Presiden RI ke 6,” ungkap Alex.
Lebih lanjut Alex Purba mempertanyakan siapa yang bakal mempertanggung jawabkan kisruh internal Demokrat tersebut. “Siapa yang mau bertanggung jawab? Apakah Pak SBY, AHY atau Pak Moeldoko sendiri ? sehingga menimbulkan kesan seperti lambang mereka segitiga (mercy, red). Kemudian pusaran kekisruhan di antara mereka bertiga tetapi dengan sengaja diserempetkan agar mengenai Pak Jokowi selaku pemangku kebijakan tertinggi di NKRI ini.”
“Padahal ya, setau kami sampai saat ini Pak Moeldoko belum mengundurkan diri sebagai Kepala Kantor Staf Presiden, yang notabene juga baru ditetapkan sebagai Ketua Umum partai yang bersengketa. Saya ingin bertanya apakah ada yang menjamin kinerja Pak Moeldoko sebagai KSP bisa maksimal dalam membantu Presiden Jokowi? Sedangkan di sisi lain beliau akan menjalani sidang gugatan dari kubu Cikeas atau AHY?”
“Karena itulah kami dari Relawan Mutiara Jokowi meminta Pak Moeldoko mundur sebagai Kepala Kantor Staf Presiden agar citra dan kinerja Presiden Jokowi tidak rusak dengan mencampur aduk kepentingan negara dan kepentingan pribadi Pak Moeldoko,” tutup Alex Purba. (wol/pel)
Editor: Agus Utama
Discussion about this post