• Tentang Waspada Online
  • Kontak
  • Redaksi
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Internal Perusahaan Pers
  • Jenjang Karir Kewartawanan
Waspada Online | Pusat Berita dan Informasi Medan Sumut Aceh
  • Home
  • Fokus Redaksi
  • Medan
  • Sumut
  • Aceh
  • Jabar
  • Warta
    • Indonesia Hari Ini
    • Politik
    • Mancanegara
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Teknologi
    • Features
  • Sports
    • Lokal
    • Nasional
    • Internasional
    • PSMS
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Khazanah
    • Remaja
    • Wisata
  • Hiburan
  • Terkini
  • WOL Video
  • LAINNYA
    • Komunitas
    • WOL News
    • Advertorial
    • Artikel Pembaca
      • Pengamat
      • Umum
No Result
View All Result
  • Home
  • Fokus Redaksi
  • Medan
  • Sumut
  • Aceh
  • Jabar
  • Warta
    • Indonesia Hari Ini
    • Politik
    • Mancanegara
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Teknologi
    • Features
  • Sports
    • Lokal
    • Nasional
    • Internasional
    • PSMS
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Khazanah
    • Remaja
    • Wisata
  • Hiburan
  • Terkini
  • WOL Video
  • LAINNYA
    • Komunitas
    • WOL News
    • Advertorial
    • Artikel Pembaca
      • Pengamat
      • Umum
No Result
View All Result
Waspada Online | Pusat Berita dan Informasi Medan Sumut Aceh
No Result
View All Result
  • Tentang Waspada Online
  • Kontak
  • Redaksi
  • Iklan
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Privasi
Home Warta Mancanegara

Klaim China atas Natuna, Peneliti Singapura Sebut “Beijing” Tak Akan Dorong “Jakarta” Terlalu Keras

2 tahun ago
in Mancanegara, Warta
A A
0
Dubes China-Australia Perang Argumen di Medsos soal Sengketa Laut China Selatan

Foto: Ilustrasi Laut China Selatan. (US Navy via Reuters)

8.9k
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Waspada.co.id – Perairan Natuna Indonesia menjadi sumber ketegangan Indonesia dan China selama beberapa tahun terakhir. Dimana Beijing mengklaim kawasan Natuna adalah bagian historis atas kawasan penangkapan ikan bagi negara tirai bambu itu.

Pemerintah Indonesia pun langsung merespons, dan bersikeras bahwa alasan China itu tidak berdasar.

RelatedPosts

KPK

KPK Temukan Miliaran Rupiah Usai Geledah Empat Lokasi di Kementerian ESDM

Selasa, 2023/03/28 21:29
Heddy-Lugito

Kehabisan Dana, DKPP Minta Tambahan Rp 92 Miliar

Selasa, 2023/03/28 21:01
SHANTIKA-HOTEL-MEDAN

Mozaik Ramadhan, Santika Hotel Medan Tawarkan Menu Berbuka Khas Nusantara

Selasa, 2023/03/28 20:30

Seorang peneliti di Institut Nasional China untuk Studi Laut China Selatan di Hainan, Ding Duo mencoba menjelaskan klaim Beijing itu. Menurutnya, kawasan penangkapan ikan warga China secara historis berasal dari kedaulatan teritorialnya atas Kepulauan Spratly dan hak sejarah.

“Dalam hal landas kontinen eksklusif, luas wilayah yang tumpang tindih sekitar 36.000 kilometer persegi. Jika Anda memasukkan ZEE, luasnya lebih dari 60.000 kilometer persegi, “kata Ding, seperti dikutip SCMP.

Analis mencatat bahwa Indonesia dan China kerap memiliki perselisihan di sekitar ZEE Natuna. Perselisihan berawal dari klaim kedua belah pihak atas teritori tersebut berdasarkan dua hukum berbeda. Masalahnya, hak Indonesia diakui oleh hukum internasional, khususnya United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982, dan China tidak, seperti dilaporkan The Diplomat.

Wilayah yang menjadi sengketa adalah area ZEE yang tumpang tindih dengan klaim ZEE China. Kawasan ZEE China atas Kepulauan Spratly atau dikenal juga sebagai Nansha dan bagian dari Laut China Selatan, tumpang tindih dengan klaim ZEE Indonesia atas Kepulauan Natuna.

Pemerintah menegaskan bahwa Indonesia tidak akan pernah mengakui keabsahan klaim apa pun berdasarkan peta sembilan garis putus-putus China. Sebab, klaim China itu tidak memiliki dasar dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS).

Pengadilan internasional di Den Haag memperkuat interpretasi ini pada tahun 2016 dalam kasus yang diajukan Manila terhadap Beijing. Keputusan pengadilan membatalkan klaim China, yang ditandai di peta dengan garis sembilan putus-putus, terhadap sekitar 90 persen Laut China Selatan.

Beijing menolak keputusan itu dan sejak itu lebih memilih untuk terlibat dalam pembicaraan bilateral dengan negara-negara yang terlibat dalam sengketa dan melobi pembuatan kode etik atas insiden di Laut China Selatan dengan anggota ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara).

Ding mencatat bahwa Indonesia dan China sebelumnya pernah berselisih mengenai aktivitas penangkapan ikan pada 1980-an dan 1990-an. Belakangan, masalah ini meningkat karena kedua negara berusaha untuk menggunakan lebih banyak sumber daya maritim, seiring dengan pertumbuhan populasi dan ekonomi.

René Pattiradjawane, seorang peneliti di The Habibie Center mengatakan pada 1994 China sempat mengejutkan Indonesia. Sebab, pada Agustus 1994 China mengeluarkan peta berjudul Atlas Operasi Perikanan Laut China Selatan, yang diterbitkan oleh Administrasi Perikanan Departemen Pertanian China di Distrik Nanhai, itu mengklaim seluruh wilayah di sekitar Natuna sebagai perairan penangkapan ikan teritorial Beijing.

Meski demikian, Collin Koh, seorang peneliti di S.Rajaratnam School of International Studies di Nanyang Technological University Singapura, kecil kemungkinan Beijing akan mendorong Jakarta terlalu keras. Hal ini terlepas dari insiden baru-baru ini di Natuna. Sebab, kepentingan geopolitik China atas Indonesia yang semakin meningkat.

Selain itu, China diperkirakan tak ingin kehilangan pengaruh dari Jepang. Ding lantas merujuk pada bagaimana Jakarta telah meminta Jepang untuk membantunya mengembangkan sektor perikanan dan energi di wilayah kepulauan Natuna Januari lalu setelah perselisihan antara kapal China dan Indonesia.

“Setiap kali ada perselisihan antara China dan negara-negara tetangganya di Laut China Selatan, Anda akan sedikit banyak menemukan kehadiran Jepang,” kata Ding.

Tags: chinalaut china selatantrumpxi jinpingZEE
Previous Post

GBLA Batal Jadi Venue Piala Menpora 2021, Begini Kata Yana Mulyana

Next Post

Edy: Jangan Tanggung Kalau Bermimpi

Related Posts

KPK
Indonesia Hari Ini

KPK Temukan Miliaran Rupiah Usai Geledah Empat Lokasi di Kementerian ESDM

Selasa, 2023/03/28 21:29
Heddy-Lugito
Indonesia Hari Ini

Kehabisan Dana, DKPP Minta Tambahan Rp 92 Miliar

Selasa, 2023/03/28 21:01
SHANTIKA-HOTEL-MEDAN
Ekonomi dan Bisnis

Mozaik Ramadhan, Santika Hotel Medan Tawarkan Menu Berbuka Khas Nusantara

Selasa, 2023/03/28 20:30
Bandara
Ekonomi dan Bisnis

Kemenhub Imbau Harga Tiket Tak Boleh Tinggi, Travel Agent Siap Ikuti Arahan

Selasa, 2023/03/28 19:50
PLN
Ekonomi dan Bisnis

265 Warga Sumut Kini Nikmati Listrik Melalui Program Light Up The Dream

Selasa, 2023/03/28 19:42
ANAS-URBANINGRUM
Politik

Anas Urbaningrum Bebas Bulan Depan

Selasa, 2023/03/28 19:33
Next Post
Edy: Jangan Tanggung Kalau Bermimpi

Edy: Jangan Tanggung Kalau Bermimpi

Discussion about this post

Stay Connected

  • 36.6k Fans
  • 40.3k Followers
  • 67k Followers

Trending

  • Desain Kamar Mandi Minimalis Sempit, Nyaman dan Fungsional

    Desain Kamar Mandi Minimalis Sempit, Nyaman dan Fungsional

    3625 shares
    Share 1450 Tweet 906
  • Mau Naik Angkot Apa ke Tujuanmu? Ini Daftar Trayek Angkot Kota Medan Terlengkap

    154609 shares
    Share 61844 Tweet 38652
  • 10 Pantun Ucapan Sahur, Lucu, Gokil, dan Penuh Semangat

    1724 shares
    Share 690 Tweet 431
  • Bapenda Sumut Launching Kebijakan Penghapusan Pajak Progresif Juni 2023

    150 shares
    Share 60 Tweet 38
  • Ketua P3H Sumut Soroti Bimtek Kades di Langkat

    137 shares
    Share 55 Tweet 34

Recent News

Pemkab-Samosir-Launching-SASADA

Pemkab Samosir Launching Aplikasi SASADA

Selasa, 2023/03/28 22:51
JORDI-AMAT

Indonesia vs Burundi Jilid II: Jordi Amat Jadi Pahlawan

Selasa, 2023/03/28 22:47
Ngantuk

Lima Tips Hindari Ngantuk Saat Puasa

Selasa, 2023/03/28 22:00
KPK

KPK Temukan Miliaran Rupiah Usai Geledah Empat Lokasi di Kementerian ESDM

Selasa, 2023/03/28 21:29
Waspada Online | Pusat Berita dan Informasi Medan Sumut Aceh

Waspada Online adalah media online pertama di Sumatera Utara yang resmi berdiri pada 11 Januari 1997 bertepatan dengan HUT Harian Waspada ke-50 dengan tujuan utama melengkapi sistem informasi sebagai referensi utama di Medan, Sumatera Utara, dan Aceh.

Follow Us

Temukan di Google Play

Recent News

Pemkab-Samosir-Launching-SASADA

Pemkab Samosir Launching Aplikasi SASADA

28 Maret 2023
JORDI-AMAT

Indonesia vs Burundi Jilid II: Jordi Amat Jadi Pahlawan

28 Maret 2023

Waspada Online © 2020 All right reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Fokus Redaksi
  • Medan
  • Sumut
  • Aceh
  • Jabar
  • Warta
    • Indonesia Hari Ini
    • Politik
    • Mancanegara
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Teknologi
    • Features
  • Sports
    • Lokal
    • Nasional
    • Internasional
    • PSMS
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Khazanah
    • Remaja
    • Wisata
  • Hiburan
  • Terkini
  • WOL Video
  • LAINNYA
    • Komunitas
    • WOL News
    • Advertorial
    • Artikel Pembaca
      • Pengamat
      • Umum

Waspada Online © 2020 All right reserved.