MEDAN, Waspada.co.id – Universitas Prima Indonesia (UNPRI) mendapat kehormatan menerima kunjungan dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI Prof Ir Nizam Ph.D dan Direktur Pengembangan dan Kelembagaan Pendidikan Tinggi Ir Ridwan M.Sc, serta Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah I Sumatera Utara Prof Dr Ibnu Hajar M.Si.
Kunjungan disambut langsung sesuai protokol kesehatan (prokes) ketat oleh Pendiri UNPRI Dr dr I Nyoman Ehrich Lister M.Kes AIFM, Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) UNPRI Dr Tommy Leonard S.H M.Kn, Rektor Universitas Prima Indonesia Prof Dr Chrismis Novalinda Ginting M.Kes beserta jajaran.
“Universitas Prima Indonesia merasa terhormat pada kesempatan ini dapat menyambut kedatangan Dirjen Dikti dan Direktur Pengembangan Kelembagaan dalam Focus Group Discussion (FGD) Program Merdeka Belajar,” ungkap Rektor UNPRI belum lama ini.
Sedangkan Ketua L2Dikti Wilayah I Sumatera Utara Prof Dr Ibnu Hajar M.Si mengungkapkan kebahagiaannya mendapat kesempatan mendampingi kunjungan kerja Kemendikbud RI di Sumatera Utara.
“Perbaikan dan penyempurnaan kurikulum ini, kita harus bicarakan profil lulusan. Mahasiswa dengan kemampuan apa yang kita luluskan dua, tiga, bahkan lima tahun ke depan dalam rangka mengadaptasi dan merespon perubahan yang ada sekarang ini,” ungkapnya dalam arahan pembukaan FGD.
Menurut dia, perguruan tinggi juga harus menjadi tempat di mana mahasiswa bukan hanya mengembangkan kemampuan akademis, tetapi juga kemampuan kolaboratif, berpikir kritis dan kreatif juga kemampuan dalam memecahkan masalah secara efektif dan efisien.
Dirjen Dikti Prof Ir Nizam Ph.D, mengungkapkan perguruan tinggi pada hakekatnya merupakan tulang punggung bagi kemajuan bangsa dan negara. Ada tiga fungsi utama dari sebuah perguruan tinggi yang baik, menyiapkan generasi penerus bangsa, menghasilkan insan yang inovatif dan membangun peradaban bangsa yang sesuai dengan founding fathers.
“Kita jangan hanya sekedar berjualan hasil bumi, hasil laut dan lain sebagainya, kita tidak akan pernah lepas dari kalangan ekonomi menengah. Demi menuju negara ekonomi tinggi kita harus dapat menghasilkan inovasi. Tidak ada satu negara-pun yang dia maju bukan karena inovasi. Dalam rangka menyiapkan insan dengan kemampuan inovasi yang tinggi agar dapat bersaing dalam era yang kompetitif,” jelasnya.
Program Kampus Merdeka ini istilah lainnya adalah Emancipated Learning. Sebulan yang lalu National University of Singapore sudah menjalankan ini juga, diwajibkan minimal 6 bulan. Sebelumnya juga ada Nanyang Technological University, Massachusetts Institute of Technology, Stamford University dan perguruan tinggi besar dari negara maju lainnya sudah menerapkan sebagai semangat dalam rangka kegiatan FGD ini.
Diharapkan Dirjen, kunjungannya ke Universitas Prima Indonesia ini agar dengan segala fasilitas yang ada, mulai dari gedung kampus yang lengkap dengan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan perkuliahan, rumah sakit pendidikan dengan akreditasi paripurna, serta program studi yang inovatif dan selaras dengan perkembangan jaman. Maka Universitas Prima Indonesia diharapkan mampu menjadi perguruan tinggi yang menjadi ‘trendsetter’ dalam menjalan program Kampus Merdeka Kemendikbud.
Ditempat terpisah, Senin (22/3), kepada wartawan Ketua BPH UNPRI Dr Tommy Leonard S.H M.Kn menyampaikan ucapkan terima kasihnya atas kunjungan pejabat Kemendikbud RI di kampusnya. Karena kunjungan ini akan memberi motivasi dan semangat bagi civitas akademika agar UNPRI senantiasa menghasilkan universitas dan lulusan berkualitas. Untuk itu, UNPRI siap menjadi perguruan tinggi trendsetter dalam upaya menjalankan program Kampus Merdeka yang telah dicanangkan oleh Mendikbud RI Nadiem Makarim.(wol/mrz/data3)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post