BINJAI, Waspada.co.id – Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) terus dilaksanakan oleh para dosen dan tenaga pendidik khususnya bidang kesehatan dari Institut Kesehatan Helvetia Medan. Kegiatan ini berlokasi di Raudhatul Athfal Nur Ikhlas Binjai, Rabu 17/2).
PKM yang diketuai Dosen Prodi D3 Kebidanan Institut Kesehatan Helvetia Medan, Siti Aisyah SST, MKM didampingi Rahmawati Tarigan M.Psi ini juga turut dibantu langsung oleh Kepala Sekolah RA Nur Ikhlas Binjai, Aminah S.Pdi.
Penyuluhan bertema “Edukasi Pertolongan Pertama Kegawatan Anak Usia Dini Bagi Ibu dan Guru” ini pun disambut antusias para peserta. Kegiatan ini pun bertujuan agar ibu dan guru yang mendampingi anak-anak di sekolah dapat memberikan pertolongan pertama kegawatan yang terjadi pada anak sebelum dibawa ke rumah sakit, sehingga anak dapat terselamatkan dari kecacatan atau kematian.
“Kegawatan merupakan keadaan yang mengancam nyawa, yang harus dilakukan tindakan segera untuk menghindari kecacatan bahkan kematian. Keadaan kegawatan yang sering terjadi pada anak berupa tersedak makanan atau benda, luka bakar, terjatuh atau terbentur, demam dan mimisan.
Dikatakan, cara menolong anak yang tersedak yaitu jika anak masih mampu untuk mengeluarkan sedikit suara dan bernapas. “Minta ia untuk batuk dengan keras. Hal ini bermanfaat untuk mengeluarkan benda yang tersangkut.”
“Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan abdominal thrusts yaitu lingkarkan kedua lengan Bunda di antara pusar dan tulang rusuk perut., kepalkan tangan yang melingkar di antara pusar dan tulang rusuk anak, Hentakkan tangan ke arah atas sambil menarik tubuh anak ke belakang sebanyak lima kali,” kata Aisyah.

Kemudian, pertolongan pertama pada anak demam adalah berikan cairan yang lebih banyak untuk menurunkan demamnya dan selalu ukur suhu tubuh dengan termometer secara berkala.
“Namun ada yang perlu diwaspadai, jika anak semakin lemas, sesak nafas, tidak mau makan dan minum, tidak buang air kecil selama 6 jam, ini adalah gejala kegawatan, segeralah bawa anak ke UGD,” tegasnya.
Disebutkan lagi, pertolongan awal pada luka bakar yaitu dengan membasuh luka di air mengalir sampai rasa panasnya hilang, tutuplah luka selama 24 jam. “Sedangkan pertolongan pertama pada anak mimisan yaitu dengan memencet pangkal hidung (di atas cuping hidung) selama 5-10 menit, sambil memencet hidung, dudukkan anak dalam posisi kepala condong ke depan, bukan justru mendongakkan kepala ke belakang,” jelas Aisyah lagi.
Hal yang perlu diwaspadai selanjutnya saat anak mimisan, yaitu jika dalam waktu 2 x 10 menit darah masih keluar dari hidung, lalu mulai muncul pendarahan di gusi dan telinga. “Anak juga mengalami demam lebih dari 3 hari. Ini bisa jadi merujuk pada gejala demam berdarah, maka segeralah periksakan anak ke UGD.”
Mendapatkan penjelasan tersebut, para peserta terlihat sangat semangat dan antusias. Melalui kegiatan ini pengetahuan peserta menjadi meningkat dan paham tentang cara pertolongan awal kegawatan pada anak.
Peserta diharapkan dapat melakukan pertolongan pertama pada kasus kecelakaan yang sering terjadi pada anak di sekolah atau di rumah, sehingga dapat membantu anak untuk mengurangi rasa sakit dan penyembuhan tanpa harus datang ke petugas kesehatan, kecuali jika keadaan memburuk. (wol/rls/pel/data3)
Editor: Agus Utama
Discussion about this post