YANGON, Waspada.co.id – Sekelompok warga dilaporkan berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Indonesia di Myanmar untuk memprotes sikap Jakarta yang diduga mendukung pemilihan umum ulang yang diserukan militer negara tersebut.
Melalui Twitter, seorang jurnalis Al Jazeera yang merupakan eks koresponden Reuters di Myanmar, Hin Zaw, mengunggah sejumlah gambar yang memperlihatkan kedubes RI di Yangon telah dikepung warga lokal dengan berbagai slogan berbahasa Myanmar.
Protests have erupted at the #Indonesia embassy Yangon this morning following news reports that the country is campaigning among ASEAN members “to support a new election which the illegal military council has called for” #WhatsHappeningInMyanmar pic.twitter.com/pUFVCdn60h
— Hnin Zaw (@hninyadanazaw) February 23, 2021
“Protes telah berlangsung di Kedubes Indonesia di Yangon pagi ini menyusul laporan yang muncul bahwa negara (RI) tengah membujuk negara ASEAN lain untuk mendukung pemilu baru yang diserukan junta militer ilegal,” kata Hnin Zaw dalam unggahannya.
Sejumlah foto pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, yang masih ditahan militer juga turut terpampang dalam demonstrasi tersebut.
“Kami tidak butuh pemilu baru!” seruan para pedemo di depan kedubes.
“Kami ingin pemerintah yang telah kami pilih KEMBALI. Hormati suara kami!” bunyi slogan lainnya.
Unjuk rasa itu berlangsung setelah laporan muncul bahwa Indonesia tengah meminta dukungan negara ASEAN lain untuk “mendukung pemilu ulang di Myanmar” pasca kudeta militer yang berlangsung di Myanmar pada 1 Februari lalu.
Dikutip Reuters, tiga sumber diplomatik yang mengetahui masalah ini mengatakan gagasan Indonesia tersebut telah mendapat dukungan kuat sejumlah negara.
Laporan terkait posisi Indonesia itu memicu kecaman dari berbagai pihak terutama di media sosial. Sebagian besar netizen Myanmar mengecam gagasan Indonesia soal pemilu tersebut.
Indonesia is pushing ASEAN neighbours to agree an action plan over Myanmar’s coup that would keep the junta to its promise of holding fair elections, regional officials told @Reuters. Would you support this plan https://t.co/u6zzAAtKh7 #WhatsHappeningInMyanmar
— Matthew Tostevin (@TostevinM) February 22, 2021
“Tentu saja tidak! Kami telah memilih pemimpin dan pemerintah kami. Tolong, hormati suara kami. Itu adalah suara kami. Kami tidak butuh pemilu lain,” komentar pengguna Twitter @YourAnonMyanmar.
Sementara itu, dikutip dari CNN Indonesia juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, tidak segera dapat mengomentari laporan terkait gagasan RI ke negara ASEAN soal pemilu Myanmar tersebut.
Faizasyah menuturkan Menlu RI Retno Marsudi akan membuat pernyataan resmi terkait sikap Indonesia segera setelah berkonsultasi dengan seluruh Menlu ASEAN. (cnn/data3)
Discussion about this post