JAKARTA, Waspada.co.id – Sebanyak 153 warga negara China masuk ke Indonesia lantaran memiliki izin tinggal terbatas dan izin tinggal tetap, beberapa lainnya mengantongi visa diplomatik.
Kedatangan mereka di tengah larangan warga negara asing (WNA) masuk ke Indonesia hingga 8 Februari 2021. Warga negara China tersebut masuk melalui Terminal III Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Sabtu (23/1).
Kepala Sub Bagian Humas Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Ahmad Nursaleh, menyatakan mereka masuk Indonesia sudah sesuai aturan yang berlaku.
Ahmad menuturkan sebanyak 150 orang di antaranya memiliki izin tinggal terbatas (Itas) dan izin tinggal tetap (Itap). Sedangkan tiga lainnya memiliki visa diplomatik.
“Pada Sabtu, 23 Januari 2021 telah mendarat pesawat China Southern Airlines dari Guangzhou dengan membawa 171 penumpang yang terdiri 153 WN RRT dan 18 WNI,” kata Ahmad dalam keterangan resminya.
“Setelah diperiksa kesehatannya, para penumpang diperiksa dokumen keimigrasiannya. Setelah lengkap selanjutnya diarahkan oleh Tim Satgas Penanganan Covid-19 menuju tempat karantina,” sambungnya.
Seperti diketahui berdasarkan Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal Imigrasi IMI-0103.GR.01.01 Tahun 2021 tentang Pembatasan Sementara Masuknya Orang Asing ke Wilayah Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19, Kepala Kantor Imigrasi bisa memberikan tanda masuk bagi WNA dengan kategori:
a. Pemegang visa diplomatik dan visa dinas yang terkait kunjungan resmi pejabat asing setingkat Menteri ke atas,
b. Pemegang izin tinggal diplomatik dan izin tinggal dinas,
c. Pemegang izin tinggal terbatas dan izin tinggal tetap,
d. Pemegang visa kunjungan dan visa tinggal terbatas yang diterbitkan setelah surat edaran ini berlaku berdasarkan pertimbangan dan izin khusus tertulis dari Kementerian/ Lembaga terkait,
e. Awak alat angkut yang masuk dengan alat angkutnya.
Surat edaran ini berlaku sejak 15-25 Januari 2021. Sementara keputusan mengenai tindak lanjut atas surat edaran berdasarkan evaluasi Ditjen Imigrasi Kemenkumham. (wol/cnnindonesia/ari/d2)
Discussion about this post