MEDAN, Waspada.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, meminta pengelolaan Geopark Kaldera Toba tetap diprioritaskan untuk kemakmuran masyarakat kawasan Danau Toba. Program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perlu diperbanyak.
Demikian disampaikan Gubsu Edy Rahmayadi saat menerima audiensi pengurus Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Rabu (20/1).
Menurut Gubernur, masyarakat adalah hal yang paling utama dalam pengembangan Kaldera Toba Unesco Global Geopark. Karena itu, jangan sampai masyarakat kawasan tersebut hanya menjadi penonton. Masyarakat harus banyak terlibat dalam pengembangan tersebut.
“Prioritaskan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat terlebih dahulu. Kita ajak mereka, gandeng mereka, sehingga menjadi pelaku utama di kawasan Danau Toba,” ujar Edy.
Penghijauan kawasan Danau Toba, kata Gubsu, juga harus dijadikan prioritas. Edy mengusulkan penghijauan dengan penanaman pohon kacang macadamia. Tanaman ini cocok ditanam di daerah tangkapan air. Selain penghijauan, tanaman macadamia juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.
Ketua Harian Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark, Mangindar Simbolon, memaparkan tiga hal yang dipadukan dalam pembenahan pengelolaan Kaldera Toba. Pertama, Danau Toba memiliki nilai internasional dari sisi geologi. Kedua, keragaman biologi yang berasal dari proses pembentukan Kaldera Toba. Ketiga, keragaman budaya dan masyarakat yang dihuni beberapa etnis di Kawasan Danau Toba.
Terkait pemberdayaan masyarakat setempat, Mangindar mengatakan pihaknya akan fasilitasi dan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota masing-masing. Pengelola Geosite Simanindo-Hutabolon-Batuhoda, Ombang Siboro, mengatakan kemajuan Geopark bisa terlihat dari perkembangan geositenya. Menurutnya, masyarakat-lah pelaku dalam pengembangan geosite.
Selain Gubsu, Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark juga beraudiensi dengan Sekretaris Daerah Provinsi Sumut (Sekdaprovsu) Dr Hj R Sabrina. Dikatakan, Kaldera Toba memiliki 16 geosite yang tersebar di seluruh kawasan Danau Toba.
Karena itu, pengembangan Geopark Kaldera Toba harus dimulai oleh masing-masing geosite. Masing-masing geosite mesti merencanakan pengembangan. Perencanaan bisa ditujukan untuk sarana atraksi, amenitas, dan akses (3A). (wol/aa/data3)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post