MEDAN, Waspada.co.id – Menutup perdagangan akhir pekan ini, IHSG anjlok 0,85 persen di level 6.373,41. Kinerja IHSG terpukul seiring dengan memburuknya kinerja sejumlah indeks bursa di Asia dan melemahnya bursa di Eropa di sesi pembukaan perdagangan.
“Pasar saham kembali dikejutkan oleh China yang sangat terpukul dengan kembali memburuknya penambahan jumlah kasus di negeri panda tersebut,” kata Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin, Jumat (15/1).
Padahal disesi pembukaan, sejumlah bursa di Asia bergerak positif. Namun, langkah yang diambil China untuk lockdown sejumlah kotanya menjadi kabar buruk dan musibah bagi pasar saham di dunia.
“Pelaku pasar kembali meragukan kemampuan ekonomi global untuk pulih di Tahun 2021 ini,” katanya.
Menurut Gunawan, ekonomi China yang menjadi salah satu terbesar di dunia mengalami pukulan berat karena Covid-19 yang bisa saja memicu terjadinya krisis ekonomi global yang baru. Ini sangat berbahaya bukan hanya bagi pasar keuangan namun proses pemulihan ekonomi global kembali akan terganggu.
Sementara itu, kinerja Rupiah pada perdagangan hari ini menguat di level 14.020 per US dolar. Jika sebelumnya US Dolar perkasa dikarenakan oleh membaiknya ekspektasi ekonomi di AS meskipun aka nada gelontoran stimulus.
“Saat ini Rupiah menguat karena pasar menilai mungkin harapan akan pemulihan ekonomi itu ditunda dulu karena China tengah berhadapan dengan masalah ekonomi akibat Covid-19,” tandasnya.(wol/eko/data3)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post