MEDAN, Waspada.co.id – Hasil sensus penduduk tahun 2020 menyebutkan 29,5 % dari 14,8 juta jiwa penduduk Sumatera Utara tinggal di Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang. Agar sebaran penduduk lebih proporsional, perlu pembangunan kawasan penyanggah.
“Tentu di mana ada gula, di situ ada semut. Namanya ibu kota pasti banyak yang datang. Kita harus banyak membuat kota-kota lainnya yang membuat orang datang ke sana. Itulah visi kita, membangun desa menata kota,” ujar Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi.
Pernyataan tersebut disampaikan usai mendengar penyampaian hasil sensus penduduk tahun 2020 dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Selasa (26/1).
Gubsu juga menyoroti pertambahan penduduk sebesar 1,28% per tahun sebagaimana rilis BPS. Pertambahan penduduk tersebut tidak didukung peningkatan pertumbuhan ekonomi akibat kondisi pandemi Covid-19 yang melanda sejak awal 2020 lalu.
“Yang jelas kondisi ini tidak seimbang (pertumbuhan penduduk:pertumbuhan ekonomi). Itulah yang harus kita evaluasi, langkah apa yang perlu kita lakukan dan tidak boleh terlalu lama,” sebut Edy.
Adapun upaya yang tengah dijalankan saat ini, lanjut Gubsu, adalah meningkatkan sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Selain meningkatkan ketahanan pangan, ketiganya dinilai ramah atau tidak mengundang terjadinya penumpukan orang yang saat ini harus dihindari guna mencegah penyebaran Covid-19.
Upaya selanjutnya, meningkatkan penanaman modal atau investasi untuk ketersediaan lapangan kerja dan mendongkrak pendapatan daerah. Apalagi Sumut punya luas wilayah daratan sebesar 72,98 ribu km2 dengan kepadatan penduduk sebanyak 203 jiwa/km2.
Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi, menyampaikan saat ini jumlah penduduk di Sumut sebesar 14,8 juta jiwa berdasarkan hasil sensus penduduk 2020 atau bertambah 1,82 juta jiwa sejak sensus penduduk 2010 silam dilaksanakan. Laju pertumbuhan penduduk per tahun diperkirakan 1,28 % per tahun.
“Dari jumlah penduduk di Sumut, sebesar 93,37 % atau sekitar 13,82 juta jiwa berdomisili sesuai Kartu Keluarga (KK). 6,63 % (0,98 juta) penduduk lainnya tidak tinggal di alamat sesuai KK. Jumlah ini indikasi banyaknya penduduk yang bermigrasi dari wilayah tempat tinggal sebelumnya karena sudah tidak tinggal pada alamat pada KK,” papar Suhaimi.
Data lainnya adalah Kota Medan dihuni oleh 2,44 juta orang atau 16,46 % dari 14,8 juta jiwa penduduk Sumut. Disusul Kabupaten Deliserdang dengan jumlah 1,93 juta jiwa (13,05%.) dan Kabupaten Langkat (6,96 %), Simalungun (6,69%) serta Asahan dengan sebaran 5,20%. Sementara itu, persentase terendah di Kabupaten Pakpak Bharat (0,35%).
Sensus Penduduk 2020 juga mencatat bahwa jumlah penduduk di Sumut berjenis kelamin laki-laki sebanyak 7,42 juta jiwa (50,15%) atau lebih tinggi dari perempuan yang berjumlah 7,38 juta orang (49,85%). (wol/aa/data3)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post