Waspada.co.id – Yayasan Alam Sehat Lestari LSM (ASRI) menyelenggarakan webinar yang bertajuk ‘Covid-19 dan Kebakaran Hutan & Lahan: Lindungi Paru-Paru Dunia, Demi Paru-Paru Kita’, Selasa (28/7).
Webinar dilakukan sebagai upaya mensosialisasikan kepada masyarakat agar melindungi hutan bersama-sama. Terutama di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang mengancam kesehatan masyarakat dan makhluk hidup lainnya.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi persoalan serius Indonesia dari tahun ke tahun. Menjelang musim kemarau ini, ancaman karhutla kian nyata. Disisi lain pandemi Covid-19 di Indonesia belum kunjung reda.

Senior Public Health Advisor ASRI, drg. Monica Nirmala MPH, menjelaskan hubungan antara Covid-19 dengan karhutla. Monica mengatakan karhutla berkaitan erat dengan asap dan sakit pernafasan. Selain itu karhutla juga berdampak pada sistem imun tubuh manusia.
“Polusi udara membuat sistem imun menjadi lebih lemah, sehingga manusia lebih rentan terpapar virus. Asap itu menurunkan respon awal imun terhadap infeksi awal virus. Selain itu asap juga membuat tubuh kita meradang, karena itu seseorang akan lebih mudah terinfeksi Covid-19 jika terpapar asap karhutla,†jelas Monica.
Lebih lanjut alumni Harvad University itu menyebutkan terdapat masalah yang sangat berhubungan antara karhutla dengan Covid-19 jika ditinjau dari segi kerentanan tertularnya. Asap akibat karhutla dapat memicu penyakit pernafasan, penyakit jantung dan peradangan sistemik. Dimana ketigannya merupakan komorbid dari Covid-19.

“Ini adalah tiga kondisi yang memperparah kalau seseorang terkena Covid-19. Artinya kalau masyarakat terpapar covid-19 dan karhutla secara bersamaan, maka dampaknya bisa lebih parah karena serangannya ganda,†ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura dr. Arif Wicaksono M.Biomed, mengatakan karhutla dan Covid-19 merupakan ‘a deadly duo’.
“penyebabnya sama-sama kecil, jadi tidak kelihatan. Sama-sama menyerang bagian pernafasan, Covid menyerang bagian atas dan karhutla bagaian bawah,†terang Arif.
Lebih lanjut Arif memberikan rekomendasi tentang pencegahan Covid-19 dan karhutla. Perilaku hidup bersih dan sehat, ikuti protokol yang ada di tiap daerah, dam pelaporan kasusnya.
Diketahui ASRI melakukan webinar bekerja sama dengan Universitas Tanjungpura Pontianak (UNTAN), Balai Taman Nasional Gunung Palung (BTNGP), Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (BTNBBBR) dan Yayasan Madani Berkelanjutan. Arif berharap agar ‘festival tahunan asap’ (karhutla, red) tidak berulang lagi di tahun pandemi ini. (wol/ondang/data2)
Editor: Agus Utama
Discussion about this post