Sebuah video viral di media sosial, yang menunjukkan jeritan hati pedagang kaki lima saat ditertibkan oleh Tim Gabungan Kota Tangerang untuk mencegah penyebaran virus corona.
Pedagang bernama Yernis didatangi oleh personel TNI, Polri, dan Satpol PP dan diminta tidak berdagang di tengah pandemi virus corona. Namun, ibu dari 4 orang anak ini mengatakan bahwa dia terpaksa berdagang untuk mencari nafkah.
Menurut Yernis, jika tidak berdagang, mereka tidak bisa menafkahi 4 anaknya. Yernis ingin menghormati peraturan pemerintah, namun situasi ekonomi juga tidak berpihak pada mereka.
â €
“Kami butuh makan pak, anak kami masih kecil-kecil pak, diluar mati sama corona, di rumah kami mati kelaparan pak, kan sama-sama mati juga pak, apa gak kasihan sama kami?” jelasnya dengan nada memelas.
Yernis juga menyinggung kebijakan penangguhan kredit, yang ternyata tidak sesuai apa yang diharapkan. Dia mengatakan tidak ada penangguhan kredit. Kalaupun ada, dendanya tetap harus dibayar.
â €
Yernis meminta ada solusi konkret dari pemerintah dalam membantu warga kecil seperti dirinya. Mereka membutuhkan sembako untuk dimakan karena tidak boleh berdagang.
â €
“Kami juga ngerti buat kita bersama, tapi kalau seperti ini kita sampai nggak makan gimana pak? Kalau ada solusi dari pemerintah tolong kami, bantu kami sembako buat makan pak,” rintihnya sambil merapikan dagangannya.
Sementara itu, anggota polisi berjanji akan menyampaikan keluhan Ibu Yernis dan para pedagang kaki lima lainnya.
#LawanCovid19 #Covid19 #SumutLawanCovid19 #LindungiDiri #LindungiKeluarga #waspadaonline #medialawancovid19 #dirumahaja #pemkomedan #edyrahmayadi #kapoldasumut #poldasumut #pangdambukitbarisan
#Beritamedan #dirumahaja
Discussion about this post