MEDAN, Waspada.co.id – Anggota DPRD Medan dari Fraksi Partai Gerindra, Surianto SH, kembali menyerap aspirasi warga (reses, red) di Kecamatan Medan Marelan. Berbeda dari reses sebelumnya yang kumpul dalam satu ruangan, reses II masa sidang II tahun 2020 kali kali ini menganut pola dor to dor (dari rumah ke rumah). Hal itu disebabkan, Pemerintah Kota Medan saat ini tengah berjuang membebaskan diri dari wabah virus corona yang terus membayangi.
Saat mengunjungi 300 kepala keluarga yang ada di Kelurahan Paya Pasir, Kelurahan Rengas Pulau dan Kelurahan Terjun terhitung sejak tanggal 28, 29 serta 30 April 2020 tersebut, Surianto mendengar langsung apa yang menjadi keluhan warga di Kecamatan Medan Marelan.
“Banyak warga yang terdampak karena penyebaran virus Covid-19 ini begitu masif. Jadi bukan pekerja di sektor informal saja yang kena, semua sektor kena dampaknya. Makanya kita datangi rumah warga satu persatu untuk menyalurkan bantuan sekaligus mengajak warga untuk patuhi imbauan pemerintah tetap di rumah, jaga jarak dan gunakan masker ketika ke luar rumah,” katanya, Kamis (30/4).
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Medan ini menambahkan, warga yang ia temui juga sempat meminta kepada Pemko Medan untuk benar-benar mendata warga terdampak covid-19. Agar, bantuan-bantuan yang datang dari pusat serta daerah menyentuh warga lapisan bawah.
“Pemko Medan kan sekarang lagi mematangkan Perwal penanganan covid-19. Kita mau sosialisasinya sampai ke warga. Jangan hanya mentok di lapisan atas. Karena waktu kita jumpai, banyak warga yang biasa aja dengan bencana non alam ini. Warga Medan khususnya yang tinggal di Utara harus disadarkan akan bahaya covid-19 ini jika sudah terpapar,” ujarnya.
Menurut pria yang akrab disapa Butong itu, wabah covid-19 ini seperti fenomena gunung es. Dari jauh terlihat kecil, namun ketika dilakukan tes massal akan terlihat perbedaannya. “Kalau sudah ketahuan positif covid-19, barangtentu akan berpengaruh sama perekonomian si penderita. Kita harap, Pemko Medan mampu menyelesaikan persoalan kebutuhan baik untuk si penderita ataupun keluarganya. Jangan cuma bilang cluster isolation dan lain-lain. Tapi efek dari penerapan itu (cluster isolation) tidak difikirkan,” pintanya.
Meskipun dirinya menerima bantuan dari pemerintah dan anggota dewan karena terdampak covid-19, warga Jalan Marelan Pasar 4 Barat Gang Tuban Loly Nurindah Sari meminta Pemko Medan beserta jajarannya tidak mempersulit warga ketika hendak berurusan dengan rumah sakit. “Jangan lagi ada dipersulit warganya. Udah cukuplah covid-19 ini buat kami tambah miskin karena nggak bisa kerja,” imbuhnya.
Senada dengan itu, Sariyem warga Jalan Marelan Pasar 4 Barat Lingkungan 10 berharap ada perhatian lebih kepada mereka selama social distancing ini diberlakukan. “Asli kami nggak bisa apa-apa. Mau keluar nanti kena razia. Nggak keluar mau makan apa anak-anak di rumah? Makanya kalau bisa, bantuan itu rutin ada walaupun jumlahnya sedikit,” tukasnya.(wol/mrz/data2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post