
JAKARTA – Kementerian Agama mengeluarkan protokol ibadah di bulan suci Ramadhan. Dikatakan di sana, tak ada salat tawarih dan tadarus Alquran di masjid, pun tak diperbolehkan masyarakat menyelenggarakan buka puasa bersama (bukber).
Buka puasa bersama atau bukber sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia yang sudah lama dilakukan. Budaya ini bahkan tidak hanya dirasakan umat Islam, tetapi juga masyarakat non-Muslim. Ya, kegiatan ini menjadi medium temu kangen teman lama yang sulit ditolak.
Tapi, pemerintah mengharapkan agar masyarakat tak melakukan budaya ini di Ramadhan 2020 yang akan datang 10 hari lagi sejak hari ini, Senin (13/4/2020).
Perintah ini diharapkan dapat meminimalisir penyebaran dan penularan virus corona COVID-19. Apalagi bagi mereka yang berada di zona merah seperti di Jabodetabek, akan sangat mudah terpapar virus corona COVID-19 jika tidak menjalankan protokol kesehatan yang dibuat Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun Kementerian Kesehatan RI.
Nah, untuk menyiasati tetap terjaganya silaturhami saat Ramadhan, Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Ni’am Sholeh menyarankan agar buka puasa bersama digantikan dengan aktivitas membagikan menu buka langsung ke tetangga atau saudara yang rumahnya berdekatan.
“Buka puasa bersama tidak disarankan dilakukan seluruh umat Islam di Indonesia. Supaya tetap bisa menjaga silaturahmi, Anda bisa langsung membagikan menu berbuka puasa ke tetangga,” ungkapnya di Graha BNPB, Jakarta, Senin (13/4/2020).
Tidak hanya soal buka puasa, Asrorun juga memberi solusi peribadatan yang kini harus dilakukan di rumah saja. Misalnya zakat. Jika Anda tak bisa bertemu dengan penerimanya, maka Anda bisa menggunakan lembaga penerima zakat yang sudah diakui negara.
Kemudian, ibadah lain seperti sedekah, jika biasanya diberikan untuk pembangunan masjid, dana sedekah bisa dialihkan untuk membantu saudara yang terdampak COVID-19, tenaga medis, atau membantu pemulihan pasien. Ini dimaksudnya agar dana benar-benar digunakan untuk kondisi yang sangat membutuhkan.
Dengan melakukan ini semua, diharapkan Ramadhan menjadi momentum bagi kita semua untuk semakin serius melawan COVID-19.
Discussion about this post