MEDAN, Waspada.co.id – Ketua Komisi II DPRD Medan, Aulia Rachman, memberikan waktu 2 bulan kepada PT KIM untuk mengatasi banjir akibat air limbah yang berasal dari perusahaan tersebut, saat hujan turun. Akibatnya, rumah warga di seputaran itu menjadi banjir.
“Kami memberi waktu 2 bulan untuk normalisasi parit yang mengalir ke rumah penduduk. Jika tidak ada normalisasi maka akan ditutup parit tersebut,” tegasnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan PT KIM di ruang komisi, Selasa (25/2).
Aulia mengaku heran kenapa sampai saat ini tidak ada penyelesaian. Katanya, PT KIM tidak profesional melakukan pengawasan air limbah yang mengalir ke rumah penduduk. Padahal sudah ada kesepakatan antara keduanya. “Tolong hargai masyarakat,” ketusnya.
Aulia menyarankan, agar sumbangan nasi bungkus yang kerap dibagikan ke warga saat banjir menerpa dialihkan untuk pembuatan sumur resapan air.
“Jika memang perlu memakai dana CSR. Karena dalam setahun sudah 2 kali banjir yang berdampak pada matinya tanaman padi milik warga,” sebutnya.
Senada dengan Aulia Rachman, anggota Komisi II DPRD Medan lainnya Surianto meminta solusi atas komitment pihak PT KIM untuk mengatasi banjir.
“Kalau nggak ada solusi, ditembok saja parit yang mengalir dari PT KIM ke rumah warga,” ketusnya.
Tokoh masyarakat Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan, Heri Bolon, mengatakan pemasangan dinding parit kanal sudah runtuh akibat banjir. Ia pun mempertanyakan apa kebijakan yang akan diambil pihak terkait agar air limbah yang baunya luar biasa itu tidak berimbas ke pada masyarakat.
Menjawab semua pertanyaan maupun pernyataan itu, Direktur Operasional dan Pengembangan PT KIM, Ilmi Abdullah, mengatakan bahwa PT KIM hanya sebatas perlintasan. Di mana air yang berasal dari berbagai kawasan masuk ke PT KIM 100 persen, tapi yang keluar hanya 30 persen.
“Sehingga air menjadi tergenang. Kami (PT KIM) sudah berupaya, walau belum sempurna. Karena masih sebatas koordinasi. Bukan hal mudah untuk mengatasi banjir di kawasan KIM. Kami tidak bisa mengambil langkah sendiri, harus koordinas dengan Pemprovsu, Pemko Medan, dan Pemkab Deliserdang. Saya sangat menghargai, tolonglah sama-sama kita perbaiki,” pintanya.(wol/mrz/data3)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post