TANJUNGPURA, Waspada.co.id – Terlepas banyak manfaat bagi kesehatan, sebagian masyarakat masih menganggap sepele dengan cuci tangan memakai sabun. Padahal, penyakit yang disebabkan oleh kuman dan virus, seperti diare, flu, dan cacingan bisa terhindari.
Hal ini disampaikan Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Nawal Edy Rahmayadi saat menghadiri kegiatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia Provinsi Sumatera Utara di SD Negeri 057222, Desa Tapak Kuda, Kecamatan Tanjungpura, Kabupaten Langkat, Selasa (3/12).
“Jangan sepele ya Bapak dan Ibu Guru, juga para orang tua yang hadir. Anak-anak kita harus dibiasakan untuk cuci tangan. Bukan sekadar cuci tangan ya, harus benar yaitu menggunakan sabun dengan air bersih dan mengalir. Kalau dimulai sejak dini, nanti mereka jadi terbiasa hingga dewasa,” ujar Nawal pada kegiatan bertemaka Clean Hands for All (Tangan Bersih Untuk Semua) itu.
Lagipula, kata Nawal, kebersihan merupakan sebagian dari iman. Sudah sewajarnya membiasakan diri dan keluarga untuk memelihara kebersihan diri dan lingkungan. Nawal pun berharap di sekolah dilengkapi sarana cuci tangan dan tidak harus mewah.
“Gunakan jerigen, ember atau botol bekas, diberi kran. Gunakan kreativitas,” katanya.
Apresiasi kepada Dinas Kesehatan Provinsi Sumut pun disampaikan Nawal. Dirinya senang bisa bertemu dengan masyarakat Tapak Kuda. Meski menempuh medan jalan yang sedikit sulit, sambutan hangat masyarakat sekitar dan siswa memberi Nawal dan Wakil Ketua TP PKK Sumut Sri Ayu Mihari Musa Rajekshah semangat dan energi.
Kadis Kesehatan Provinsi Sumut, Alwi Mujahit, mengungkapkan cuci tangan dengan sabun merupakan kampanye global yang dicanangkan PBB. Tujuannya, untuk menurunkan angka kematian anak-anak akibat menderita diare.
“Saat ini ada lebih 5.000 penderita diare di dunia, dengan kebiasaan cuci tangan ini diperkirakan akan mengurangi jumlah penderita diare hampir 50 %,” ucapnya.
Lebih lanjut, Alwi menjelaskan bahwa salah satu masalah kesehatan yang menjadi prioritas saat ini di Sumut adalah stunting. Fakta mengejutkan, ujar Alwi, ternyata stunting juga memiliki kaitan dengan malas mencuci tangan.
“Anak yang malas cuci tangan misalnya, sebabkan diare. Diare itu sulit menyerap nutrisi, akibatnya terjadi kekurangan gizi. Dalam waktu lama, menyebabkan masalah gizi kronis, pertumbuhan melambat dan bisa berujung pada stunting,” jelasnya.
Kegiatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia tersebut juga dirangkai beragam kegiatan. Beberapa di antaranya praktik cuci tangan yang dipandu oleh Ketua dan Wakil Ketua TP PKK Sumut, cap tangan sebagai simbol komitmen budayakan cuci tangan dengan sabun serta penyerahan bantuan dan hadiah kepada siswa pemenang lomba. (wol/aa/data3)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post