• Tentang WOL
  • Kontak
  • Redaksi
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Internal Perusahaan Pers
  • Jenjang Karir Kewartawanan
Waspada Online | Pusat Berita dan Informasi Medan Sumut Aceh
  • Home
  • Fokus Redaksi
  • Medan
  • Sumut
  • Aceh
  • Jabar
  • Warta
    • Indonesia Hari Ini
    • Politik
    • Mancanegara
    • Ekonomi dan Bisnis
    • OJK
    • Teknologi
  • Sports
    • PSMS
    • Lokal
    • Nasional
    • Internasional
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Kesehatan
    • Khazanah
    • Remaja
    • Wisata
  • Terkini
  • WOL Video
  • LAINNYA
    • Komunitas
    • WOL News
    • Advertorial
    • Artikel Pembaca
      • Pengamat
      • Umum
No Result
View All Result
  • Home
  • Fokus Redaksi
  • Medan
  • Sumut
  • Aceh
  • Jabar
  • Warta
    • Indonesia Hari Ini
    • Politik
    • Mancanegara
    • Ekonomi dan Bisnis
    • OJK
    • Teknologi
  • Sports
    • PSMS
    • Lokal
    • Nasional
    • Internasional
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Kesehatan
    • Khazanah
    • Remaja
    • Wisata
  • Terkini
  • WOL Video
  • LAINNYA
    • Komunitas
    • WOL News
    • Advertorial
    • Artikel Pembaca
      • Pengamat
      • Umum
No Result
View All Result
Waspada Online | Pusat Berita dan Informasi Medan Sumut Aceh
No Result
View All Result
Home Warta Politik

ANALISIS: Wacana Bos BUMN, Ahok ‘Disambit’ dan Chandra ‘Disambut’

1 tahun ago
in Politik, Warta
A A
0
ANALISIS: Wacana Bos BUMN, Ahok ‘Disambit’ dan Chandra ‘Disambut’
1
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, Waspada.co.id – Nama Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dan Chandra Hamzah kini menjadi sorotan publik. Pasalnya, kedua nama yang sudah melekat di telinga masyarakat itu dikabarkan akan menjadi calon bos di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Ahok disebut akan mengambil peran di sektor energi. Santer dikabarkan, Ahok akan menjadi petinggi PT Pertamina (Persero). Sementara Chandra akan ditempatkan sebagai bos di BUMN sektor keuangan.

RelatedPosts

Pilpres 2024: Golkar Sumut Calonkan Airlangga Hartarto

Pilpres 2024: Golkar Sumut Calonkan Airlangga Hartarto

3 jam ago
Triwulan I, Pegadaian Medan Salurkan Kredit Senilai Rp4,1 Triliun

Triwulan I, Pegadaian Medan Salurkan Kredit Senilai Rp4,1 Triliun

4 jam ago
AstraZeneca Klaim Vaksinnya Tak Gunakan Produk Turunan Babi

Update Vaksinasi 16 April: 10.706.184 Dosis Pertama, 5.819.946 Dosis Kedua

5 jam ago

Respons berbagai pihak pun bermunculan atas pencalonan kedua nama tersebut. Bahkan, Presiden pun turut mengomentari Ahok yang diyakininya akan cocok mengisi jabatan bos di salah satu perusahaan pelat merah.

Kendati demikian, terdapat fenomena yang mencolok. Banyak pihak ternyata mengkritik munculnya nama Ahok dalam bursa Bos BUMN. Beberapa tokoh lembaga seperti Novel Bamukmin dari Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) terlihat memberikan respon negatif terhadap pengusungan Ahok.

Bahkan, Serikat pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) secara terang-terangan menolak apabila Ahok nantinya akan menjadi bos di Pertamina.

Adapula pihak yang meragukan kepantasan Ahok untuk diusung, seperti Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan yang lebih menyarankan untuk mempertimbangkan kembali pencalonan Ahok.

Hal tersebut sangat berbeda dengan respons terhadap pengusungan Chandra yang cenderung positif, seperti penilaian beberapa pengamat yang merasa Chandra Hamzah dapat membenahi tata kelola BUMN.

Pengamat BUMN sekaligus Peneliti Senior di Visi Integritas Danang Widoyoko mengatakan, jika dilihat dari sisi prestasi, keduanya merupakan sosok yang memiliki kapabilitas tinggi dalam memimpin suatu perusahaan.

“Pak Ahok sebelum jadi wagub (wakil gubernur DKI Jakarta) kan pernah di bisnis, tetapi dia punya prestasi bagus dengan menjadi kepala daerah. Sementara, kita tahu sendiri Pak Chandra background-nya di hukum, punya prestasi dalam pemberantasan korupsi,” kata Chandra saat diwawancarai CNNIndonesia, Rabu (20/11).

Ahok memang pernah menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta pada periode 2012 hingga tahun 2014 sebelum akhirnya menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta dari 2014 hingga 2017.

Selama menjabat, Ahok sempat melakukan kebijakan-kebijakan seperti penerapan e-budgeting dalam reformasi anggaran, melakukan pembenahan banjir Jakarta dengan normalisasi beberapa waduk dan kali, serta melakukan penataan ruang dengan relokasi beberapa wilayah seperti Kampung Pulo, Kalijodo, dan Bukit Duri.

Ia pun pernah diberikan penghargaan anti gratifikasi dari KPK dan sejumlah penghargaan dari Bappenas atas perencanaan serta capaiannya selama menjabat.

Sementara itu, Chandra Hamzah memiliki latar belakang hukum yang kuat dengan menjadi pengacara, ahli hukum, dan mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kepemimpinan Chandra di bidang bisnis teruji saat ia menjabat sebagai Komisaris Utama PT PLN (Persero) pada 2014.

Menurut Danang, fenomena penolakan terhadap Ahok tak lari dari persoalan politik identitas. Landasannya, adalah sejarah gelap Ahok yang pernah dipenjara terkait kasus penistaan agama.

“BUMN ini soal kinerja, bukan politik identitas. Jadi (politik identitas) tidak relevan,” ungkapnya.

Menurut Danang, pengusungan keduanya telah memiliki ‘pesan anti korupsi’ yang dibutuhkan BUMN yang akhir-akhir ini kerap tersandung kasus korupsi di beberapa perusahaannya.

“Keduanya kan sosok yang dianggap anti- corruption champion. Sepertinya ini pesan yang disampaikan ke masyarakat bahwa BUMN akan merekrut orang yang memiliki integritas untuk anti korupsi,” ungkapnya.

Perlu Kemampuan Teknis
Sementara itu, Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia Toto Pranoto juga menyampaikan hal yang senada. Menurutnya beberapa pihak yang menolak pengusungan Ahok masih belum bisa melupakan sisi gelap dari masa lalunya.

“Menurut saya sekarang publik itu men-judge (menghakimi) kepada hal-hal seperti dosa masa lalunya, yang menjadi kontroversi di masa lalunya. Semua orang nyecer-nya kesitu, bukan kepada soal-soal teknikal,” kata Toto.

Toto pun merasa Ahok harus secepatnya memiliki program yang dapat menawarkan strategi transformasi untuk dapat memajukan perusahaan yang ia pegang nantinya. Pasalnya, ia menilai potensi penolakan yang tidak terkait dengan aspek teknikal dapat berpotensi menjadi beban berat pekerjaannya sebagai bos BUMN kelak.

“Yang saya takutkan kalau yang terjadi itu misalnya secara kompetensi korporasi dia cocok, tapi tiap hari diganggu aja sama demo dan sebagainya, yang bukan dalam kaitan soal korporasi BUMN namun “kontroversi” masa lalunya, kapan dia bisa fokus bekerja kalau seperti itu?,” ungkapnya.

Terlepas dari permasalahan penolakan Ahok, Toto juga merasa kedua calon bos masih belum dapat dikatakan memiliki kapabilitas untuk menjadi petinggi BUMN.

Menurutnya, dari sisi integritas ataupun pencapaian, Ahok dan Chandra memang patut dicontoh. Namun, untuk memegang tombak kepemimpinan di perusahaan pelat merah perlu menguasai sisi teknis perusahaan.

“Ada kaitan dengan pemahaman terhadap bisnis dari pelayanannya. Future bisnisnya itu harus mengerti. Misalnya, dia akan ditempatkan di pertamina, pertanyaannya dia memahami enggak teknikal aspeknya Pertamina?,” imbuhnya.

Toto mengingatkan seorang bos BUMN perlu memahami sisi teknis dan aspek pengembangan kemitraan bisnis. Ahok dan Chandra dinilainya belum tentu dapat memiliki kedua kriteria tersebut.

“Kalau hanya segi integritas saja, akan kurang. Aspek teknikalnya kan bisa eror juga dan itu penting. Misalnya, Pertamina kan korporasi yang lumayan kompleks secara teknologi, kalau mereka kurang memahami ini, bahaya juga,” pungkasnya. (cnnindonesia/ags/data2)

Tags: AhokBUMNDirut Perusahaan BUMN
Previous Post

Debut Alex Marquez: Terjatuh dan Hanya Peringkat ke-20

Next Post

Keluarga Tiga WNI Disandera Abu Sayyaf Minta Jokowi Bayar Uang Tebusan Rp8,3 Milyar

Related Posts

Pilpres 2024: Golkar Sumut Calonkan Airlangga Hartarto
Pemilu

Pilpres 2024: Golkar Sumut Calonkan Airlangga Hartarto

3 jam ago
Triwulan I, Pegadaian Medan Salurkan Kredit Senilai Rp4,1 Triliun
Ekonomi dan Bisnis

Triwulan I, Pegadaian Medan Salurkan Kredit Senilai Rp4,1 Triliun

4 jam ago
AstraZeneca Klaim Vaksinnya Tak Gunakan Produk Turunan Babi
Indonesia Hari Ini

Update Vaksinasi 16 April: 10.706.184 Dosis Pertama, 5.819.946 Dosis Kedua

5 jam ago
Update Covid-19 Nasional 3 Januari: Bertambah 6.877 Kasus, Total Positif 765.350 Orang
Indonesia Hari Ini

Update Covid Nasional 16 April: Positif 1.594.722, Sembuh 1.444.229 Orang

7 jam ago
Pemprov Jabar Terus Kawal dan Awasi Pemberian THR
Indonesia Hari Ini

Pemprov Jabar Terus Kawal dan Awasi Pemberian THR

11 jam ago
Cemari Laut, Papua Nugini “Berani” Tutup Tambang Nikel China
Mancanegara

Teror di Amerika Serikat: 8 Orang Tewas dalam Penembakan Massal di Gedung FedEx, Pelaku Bunuh Diri

11 jam ago
Next Post
Tiga WNI diculik perompak di Perairan Kongo

Keluarga Tiga WNI Disandera Abu Sayyaf Minta Jokowi Bayar Uang Tebusan Rp8,3 Milyar

Discussion about this post

Stay Connected

  • 36.6k Fans
  • 40.3k Followers
  • 67k Followers

Trending

  • Danpaspampres Sebut Larangan Wartawan Wawancara Bobby Karena Tak Gunakan Pengenal Pers

    Danpaspampres Sebut Larangan Wartawan Wawancara Bobby Karena Tak Gunakan Pengenal Pers

    9533 shares
    Share 3813 Tweet 2383
  • Ini Hadits Lemah dan Palsu Seputar Ramadhan yang Beredar di Masyarakat

    5991 shares
    Share 2396 Tweet 1498
  • Preman ini Sok Jago Peras Pedagang

    4573 shares
    Share 1829 Tweet 1143
  • HIGHLIGHTS: Bentrok Pemuda di Labuhan, Menu Buka Puasa Khas Medan, 3 Posisi Bakal Direshuffle

    3516 shares
    Share 1406 Tweet 879
  • Wartawan Demo Bobby Nasution

    2408 shares
    Share 963 Tweet 602

Recent News

FP2 GP Emilia Romagna: Duo Mercedes Tetap Dominan

FP2 GP Emilia Romagna: Duo Mercedes Tetap Dominan

2 jam ago
Beredar Isu Vaksin Covid Sinovac Bisa Perbesar Kelamin Pria, What!

Soal Kabar Vaksin Sinovac Bikin Sulit Ereksi, Ini Penjelasan Dokter

2 jam ago
Hasil FP2 MotoGP Portugal: Bagnaia Tercepat, Marquez Cuma Keenam

Hasil FP2 MotoGP Portugal: Bagnaia Tercepat, Marquez Cuma Keenam

3 jam ago
Ini 7 Sahabat Nabi yang Pertama Masuk Islam

Ini 7 Sahabat Nabi yang Pertama Masuk Islam

3 jam ago
Waspada Online | Pusat Berita dan Informasi Medan Sumut Aceh

Waspada Online adalah media online pertama di Sumatera Utara yang resmi berdiri pada 11 Januari 1997 bertepatan dengan HUT Harian Waspada ke-50 dengan tujuan utama melengkapi sistem informasi sebagai referensi utama di Medan, Sumatera Utara, dan Aceh.

Follow Us

Temukan di Google Play

Recent News

FP2 GP Emilia Romagna: Duo Mercedes Tetap Dominan

FP2 GP Emilia Romagna: Duo Mercedes Tetap Dominan

17 April 2021
Beredar Isu Vaksin Covid Sinovac Bisa Perbesar Kelamin Pria, What!

Soal Kabar Vaksin Sinovac Bikin Sulit Ereksi, Ini Penjelasan Dokter

17 April 2021

Waspada Online © 2020 All right reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Fokus Redaksi
  • Medan
  • Sumut
  • Aceh
  • Jabar
  • Warta
    • Indonesia Hari Ini
    • Politik
    • Mancanegara
    • Ekonomi dan Bisnis
    • OJK
    • Teknologi
  • Sports
    • PSMS
    • Lokal
    • Nasional
    • Internasional
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Kesehatan
    • Khazanah
    • Remaja
    • Wisata
  • Terkini
  • WOL Video
  • LAINNYA
    • Komunitas
    • WOL News
    • Advertorial
    • Artikel Pembaca
      • Pengamat
      • Umum

Waspada Online © 2020 All right reserved.