MEDAN, Waspada.co.id – Pembangunan 1.250 juta unit rumah Jokowi atau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada tahun 2019 terancam gagal.
Ini dikarenakan anggarannya sudah habis dan tidak tercapai pembangunan. Demikian hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin Sumut Bidang Properti, Tomi Wistan, Rabu (9/10).
“Jangankan 1,250 juta, satu jutapun tidak bisa dicapai tahun ini kalau anggaran yang sudah habis tidak segera ditambah, sementara di tahun 2018, realisasi pembangunan rumah MBR sudah melampaui target sebesar 1 juta hingga menjadi 1,1 juta unit,†tuturnya.
Dan di pada 2019, Presiden Jokowi menargetkan pembangunan MBR 1.250 juta unit. Tahun 2018 sebesar 283.000 masing-masing sekitar 58.000 unit FLPP dan 225.000 Subsidi Selisih Bunga (SSB).
“Sedangkan anggaran subsidi selisih bunga (SSB) tahun 2019 menurun menjadi hanya untuk 100.000 unit dan FLPP sebanyak 68.868 unit. Padahal, dengan mengacu pada banyaknya permintaan rumah MBR, anggaran dinaikkan sekitar 20 persen dari posisi 2018 yang berarti pada tahun 2019 seharusnya mencapai sekitar 330.000 FLPP dan SSB,†jelasnya.
Tapi ternyata, total kuota di tahun 2019 adalah 168.868 gabungan FLPP dan SSB, yang artinya tahun 2019 kuotanya hanya senilai sekitar 50 persen dari jumlah yang seharusnya.
“Sedangkan tahun depan 2020 diusulkan naik menjadi 110.000 unit untuk FLPP dan untuk SSB belum diketahui berapa jumlahnya, seandainya tidak ada SBB maka kuota tahun 2020 diperkirakan akan habis di bulan Mei-Juni,†jelasnya.
“Ia menambahkan dengan kuota anggaran yang telah habis membuat pengembang rumah sederhana terpaksa menghentikan pembangunan rumah bersubsidi,†tambahnya.
“Solusi tepat dalam waktu dekat ini adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) harus segera mengucurkan tambahan anggaran seperti yang dijanjikan Menkeu yang akan menurunkan anggaran sekitar Rp2 triliun atau sekitar 15.000 unit,†tandasnya.(wol/eko/data2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post