MEDAN, Waspada.co.id – Upaya pelestarian lingkungan diharapkan tidak hanya sebatas seremonial, tetapi dilakukan sungguh-sungguh dalam kehidupan sehari-hari dan berkesinambungan agar berdampak bagi lingkungan dan masyarakat Sumatera Utara (Sumut).
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu) Musa Rajekshah saat membuka resmi Kemah Konservasi 2019 yang digelar Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut di Kampus 1 Universitas Medan Area (UMA), Kamis (10/10).
“Peringatan tentang lingkungan tidak sebatas hanya seremonial saja, tapi bisa diaplikasikan ke kehidupan sehari-hari. Karena ini akan kita wariskan buat anak cucu kita,†ujar Wagub yang juga akrab disapa Ijeck.
Ijeck mengapresiasi atas digelarnya kegiatan Kemah Konservasi 2019. Menurutnya, dengan adanya acara ini bisa memberi edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya lingkungan.
“Kita dari Pemprovsu sangat mendukung acara ini untuk membangkitkan kesadaran masyarakat tentang perlunya menjaga lingkungan dan semua ciptaan Tuhan yang sudah diberikan kepada kita. Mudah-mudahan ini bisa kita jaga dan bangkitkan semangat peduli lingkungan, mulai anak-anak kita sampai nanti,†ujar Ijeck.
“Karena memang suasana alam sangat memprihatinkan. Dari yang kita harapkan bersih, sampah saat ini di mana-mana, sungai kita kotor oleh sampah, kesadaran kita sangat kurang,†tegas Ijeck mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan di mana saja dan kapan saja.
“Pertama jaga kebersihan, jangan membuang sampah sembarangan, tidak merusak pohon-pohon, tidak membunuh atau menangkap binatang, dan ini bukan hanya di tempat kita tinggal, tapi di manapun kita berada,†kata Wagub.
Saat menghadiri acara, Ijeck dibuat terkagum kagum oleh penampilan tarian dan teaterikal bertema ‘Go Green’ yang dibawakan pelajar SD Darma Medan Johor. Melihat itu, Ijeck berpesan upaya melindungi dan melestarikan lingkungan harus mulai sejak usia dini.
Kepala BBKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi, mengatakan kemah konservasi merupakan acara rutin tahunan dan pertama kali digelar di lingkungan perguruan tinggi. Ditambahkan, Kemah Konservasi diikuti mahasiswa dan siswa pecinta alam, kader-kader konservasi yang tersebar di seluruh Sumut, mulai pegiat konservasi penyu, orangutan, gajah, harimau, dan lainnya.
Rektor UMA, Dadan Ramdan, mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu perwujudan dari visi UMA sebagai kampus yang sehat dan bersih. Untuk itu pihaknya sangat mendukung kegiatan karena juga melibatkan mahasiswa yang memang harus peduli terhadap lingkungan. (wol/aa/data2)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post