PARIS, Waspada.co.id – Awal pertandingan Timnas Prancis sempat tertunda beberapa menit karena panitia salah memutar lagu kebangsaan Timnas Albania. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pun sudah meminta maaf atas kejadian tersebut.
Prancis menjamu Albania di Stade de France, Minggu (8/9) pada laga Grup H kualifikasi Euro 2020. Pertandingan itu sendiri dimenangi Les Bleus 4-1. Namun sebelumnya, kick off pertandingan sempat tertunda kurang lebih tujuh menit.
Bukannya memutar lagu kebangsaan Albania, panitia malah memutar lagu kebangsaan Andorra. Akibatnya, para pemain Albania kebingungan dan menolak untuk bertanding. Situasi tersebut diperparah kesalahan panitia saat mengumumkan permintaan maaf lewat pengeras suara dengan menyebut Albania sebagai Armenia.
Wasit Jesus Gil Manzano dan ofisial pertandingan lain akhirnya memutuskan pertandingan dilaksanakan jika lagu kebangsaan Albania yang benar diputar. Setelah semuanya berjalan semestinya, pertandingan pun dimulai.
Merespon insiden tesebut, Macron segera meminta maaf kepada Albania. Permintaan maaf itu dibenarkan oleh Perdana Menteri Albania, Edi Rama.
“Presiden Macron sudah menyampaikan permintaan maafnya yang tulus atas skandal yang dilakukan Federasi Sepakbola Prancis (FFF) terkait lagu kebangsaan kami,” ujar Rama.
“Dia (Macron) menyebut hal tersebut kesalahan yang tak dapat diterima dan dia sangat mengapresiasi reaksi dari para pemain kami. Dia meminta saya agar permohonan maafnya dapat diketahui publik,” pungkasnya. (wol/aa/france24/data2)
editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post