MEDAN, Waspada.co.id – Hasil penghitungan ulang suara hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 di DPRD Sumatera Utara (Sumut) mengungkapkan bahwa Partai Gerindra mengalami banyak pengurangan suara.
Padahal, hitung ulang itu merupakan hasil gugatan partai pimpinan Prabowo Subianto itu. Ketua KPU Sumut, Herdensi Adnin, menyebutkan berdasarkan hasil penghitungan suara ulang dari 160 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kecamatan Dolok Sanggul, Humbang Hasundutan (Humbahas).
“Memang ada perubahan jumlah suara. Tapi itu tak memengaruhi esensi putusan beberapa waktu lalu. Hanya suara Partai Golkar yang naik cukup banyak, tapi tak berpengaruh apa-apa terhadap peroleh kursi di DPRD Sumut,” kata  Adnin di Medan, Sabtu (24/8).
“Namun Gerindra yang menggugat hasil suara beberapa waktu lalu, justru mengalami penurunan jumlah perolehan suara,” jelasnya.
Dalam Rapat Pleno Terbuka di Kantor KPU Sumut itu, perolehan suara Partai Gerindra justru berkurang seusai penghitungan suara ulang. Sebelumnya, Gerindra tercatat meraih 7.911 suara di Dapil IX. Saat penghitungan ulang dari tingkat TPS hingga tingkat provinsi, suara turun menjadi 7.752.
Begitu juga dengan suara caleg Gerindra nomor urut 1, Robert Lumban Tobing, yang sebelumnya menggugat KPU dan Bawaslu terkait hasil PIleg 2019 di wilayah itu ke MK. Sebelumnya, Robert mengklaim 3.971 suara di Humbahas. Sementara itu, KPU mencatat hanya 1.836 suara. Setelah penghitungan suara ulang rampung, capaian Robert turun jadi 1.684 suara.
Dengan berakhirnya proses penghitungan ulang hasil Pileg ini, KPU Sumut akan segera menggelar penetapan anggota DPRD Sumut terpilih pada 27 Agustus mendatang. Wakil Ketua OKK Partai Gerindra Sumut, Dedi Arfan Sinaga, mengatakan perubahan yang terjadi membuktikan penyelenggara pemilu di Humbahas bermasalah.
“Ada indikasi permainan penyelenggara pemilu di sana. Beruntung hasil ini tak memengaruhi daftar caleg terpilih. Jika tidak, bisa ribut semua partai,” ungkapnya. (wol/aa/cnn/data1)
Editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post